Sri Mulyani: Menteri Kabinet Kerja Kompak 'Luar Dalam'

Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Fikri Halim.

VIVA – Menteri Sri Mulyani Indrawati mengumpulkan sejumlah pengusaha dan ekonom di kantornya untuk mendiskusikan berbagai capaian kebijakan ekonomi fiskal 2017 dan langkah-langkah kebijakan makro fiskal 2018. 

Elek Yo Band, D'Masiv dan Setia Band Bakal Ramaikan Final Festival Suara Musik Jalanan

Hadir di antaranya. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, pengusaha nasional Fransiscus Welirang, Direktur Eksekutif CITA, Yustinus Prastowo, Beberapa pimpinan media, hingga sejumlah ekonom atau pengamat dari sektor perbankan.

Ia mengatakan, dari sisi kinerja perekonomian pada 2017 sudah banyak pencapaian yang dilakukan. Baik dari investasi, konsumsi, ekspor, belanja pemerintah hingga penerimaan negara.

Sri Mulyani Janjikan Insentif ke Perusahaan Peduli Perubahan Iklim

Selain itu, dari sisi fiskal maupun moneter, hingga sektor riil diklaim bisa menjaga momentum ekonomi dan menciptakan stabilitas harga demi menjaga daya beli masyarakat.

Namun, semua itu tercipta, lantaran adanya kerja sama menteri kabinet kerja yang baik yang terus diperkuat pada 2018 hingga 2019. Sri Mulyani menyebut kekompakan dalam Grup Musik bentukan menteri Kabinet Kerja, Elek Yo Band, juga kompak membenahi sektor perekonomian.

BI Ungkap 5 Respons Kebijakan Menuju Pemulihan Ekonomi Nasional

"Tidak hanya kompak dalam menyanyi bersama waktu nge-band, tapi waktu formulasi kebijakan juga seirama, tidak ada yang fals. Ini kita akan lakukan di tahun 2018-2019," kata Sri Mulyani, Senin, 8 Januari 2018.

Ia menjelaskan, kekompakan ini akan terus berlanjut hingga berakhirnya masa kabinet kerja pada 2019. Sejumlah tantangan pun diwaspadai bagaimana menciptakan ekonomi Indonesia yang lebih stabil dan diupayakan tumbuh semakin meningkat.

"Dinamika politik ekonomi global tetap memengaruhi ekonomi kita. Lalu, harga minyak yang meningkat cukup cepat di atas asumsi, sehingga ini yang kita perlu menyikapinya. Terutama, hal-hal yang tidak memengaruhi APBN saja tapi perekonomian secara keseluruhan," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya