Investor 'Kakap' di Balik Proyek LRT Ratu Prabu

Ilustrasi LRT.
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA – Investasi proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodetabek yang bakal digarap PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) diperkirakan mencapai US$25 miliar atau sekitar Rp400 triliun. Jika direstui pemerintah, dana tersebut ditegaskan tidak akan menggunakan uang negara sepeser pun. 

LRT Jabodebek Pasang Jembatan Panjang Terakhir di Dukuh Atas

Kepada VIVA.co.id, Direktur Utama Ratu Prabu Energi Burhanuddin Bur Maras menegaskan, pihaknya hanya membutuhkan izin pemerintah dan kemudahan aturan untuk menggarap proyek tersebut. Mengenai pendanaan, ada investor asing kelas kakap yang sudah menyatakan minatnya untuk membiayai proyek tersebut. 

"Kita pinjam dari luar negeri, (kandidatnya) China, Jepang dan Korea Selatan, ketiga-tiganya sangat berminat untuk seluruh pembiayaan," ujarnya dikutip Kamis 11 Januari 2017. 

Video Detik-detik Tersambungnya Jembatan Lengkung Terpanjang di Dunia 

Dia mengatakan dari ketiga negara investor itu yang paling besar menunjukkan minatnya adalah China dan Jepang. Bahkan, perusahaan pelat merah dari China sudah menyatakan komitmennya. 

"Ya (sama dengan investor yang garap) kereta cepat," tegasnya. 

Penampakan LRT Jabodebek yang Mulai Wara-Wiri di Lintasan Cibubur

Baca juga: Keliling Jabodetabek, Ini Rute LRT Ratu Prabu

Lebih lanjut, menurutnya, Ratu Prabu akan membuat konsorsium perusahaan untuk menggarap proyek ini. Selain investor dan konsultan, perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga akan dilibatkan dalam konsorsium ini. 

Sebagai informasi, uji kelayakan proyek LRT yang mengelilingi Jabodetabek itu sudah dilakukan oleh Ratu Prabu. Pembangunan LRT dengan jarak sekitar 400 kilometer itu, rencananya akan dibagi menjadi tiga fase dan rampung selama tujuh tahun. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya