VIVAnews - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjajaki pinjaman pada beberapa bank untuk membiayai pembangunan proyek LNG Receiving Terminal. Nilai proyek dari konsorsium tiga BUMN, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Pertamina tersebut ditaksir lebih dari US$ 1 miliar.
“Kepastian pinjaman baru bisa diperoleh jika target pasokan LNG mencapai tiga juta ton per tahun,” ujar Direktur Utama PGN Hendi P Santoso di Jakarta, Rabu 24 September 2008 malam. Saat ini, perseroan baru memeroleh pasokan gas sekitar 1,5 juta ton per tahun.
Pada 6 Maret 2008, untuk memenuhi kebutuhan gas di Jawa bagian barat dan timur, pemerintah akan membangun fasilitas LNG Receiving Terminal yang berfungsi sebagai penyimpanan. Tahap awal, pembangunan akan dilakukan di Jawa bagian barat oleh konsorsium BUMN tersebut.
LNG Receiving Terminal yang akan dibangun berkapasitas 3 juta ton LNG per tahun (3 MTPA) atau setara 400 juta kaki kubik per hari (400 mmscfd) dengan pasokan berasal dari Total Indonesia, Bontang dan BP Tangguh.
Proyek LNG Receiving Terminal tersebut direncanakan dapat diselesaikan paling cepat akhir 2011. Sementara itu, untuk LNG Receiving Terminal di Jawa bagian timur akan dibangun setelah mempertimbangkan ketersediaan pasokan gas dan prioritas penggunaan.
Hendi menjelaskan, meski baru bank asing yang berminat memberikan pinjaman, perseroan tidak menutup masuknya bank lokal. “Jika ada yang mengajukan penawaran, PGN akan memprioritaskan pinjaman pada bank lokal,” jelas dia.
Untuk nilai proyek, ujar Hendi, PGN mengacu proyek serupa yang dibangun pemerintah Cina pada 2003. Namun, anggaran proyek LNG Receiving Terminal berpotensi naik minimal 20 persen karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), baja, dan komoditas lainnya. “Angka US$ 1 miliar tersebut masih hitungan kasar,” lanjut dia.
Selain pinjaman bank, pendanaan proyek tersebut juga berasal dari ekuitas. “Komposisinya 70 persen pinjaman bank dan 30 persen ekuitas,” lanjut dia.
Hingga kini, PGN sebagai pimpinan proyek belum menentukan besarnya kontribusi ekuitas dari setiap anggota konsorsium, karena harus memperhatikan kapasitas keuangan masing-masing perusahaan.
VIVA.co.id
3 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Resmikan Kantor Perwakilan LPS di Medan, Pj Gubsu Berharap Layanan Keuangan Dirasakan Masyarakat
Medan
6 menit lalu
Kantor Perwakilan LPS I di Medan dipimpin Muhammad Yusron, dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kepercayaan kepada nasabah bank.
Malaysia dan Palestina pada Piala Asia U-23 2018 terhenti langkahnya di babak perempat final. Turkmenistan juga sampai di babak sama saat tampil di Piala Asia U-23 2022.
Babak Championship Series di Depan Mata, Persib Bandung Malah Dihantam Cedera
Gorontalo
15 menit lalu
Persib Bandung tengah menunggu jadwal Championship Series BRI Liga 1 2023/24. Namun, ada beberapa pemain Persib Bandung yang dihantam cedera jelang Championship Series.
Persib Bandung akan menjalani laga semifinal Liga 1 2023-2024. Menapaki babak Championship Series tersebut, pemain Persib Bandung begitu antusias mempersiapkan diri demi
Selengkapnya
Isu Terkini