Pembangunan 'Silicon Valley Indonesia' di Bogor Dipercepat

Proyek Tamansari Cyber
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pembangunan kompleks hunian Tamansari Cyber yang digadang sebagai Silicon Valley Indonesia di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor, Jawa Barat, dipercepat. Pengembang proyek itu ialah PT Cyberindo Persada Nusantara (Cyber Park Indonesia).

Kunjungi Station F di Paris, Anindya Bakrie Ungkap Rencana Bangun Kampus Startup di IKN

Direktur Utama Cyber Park Indonesia, Medigianto Munandar, menyampaikan bahwa perusahaannya membuka peluang kerja sama dengan para developer, investor, juga mitra lain usai kerja sama awal dengan PT Wika Realty sejak 2014 berakhir pada Mei 2018.

"Hunian Tamansari Cyber direncanakan berjumlah 331 unit. Di tahap pertama, akan dipasarkan sebanyak 258 unit. Selama hampir empat tahun kerja sama antara Cyber Park dengan Wika, sudah terbangun sebanyak 33 unit," ujar Medigianto dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA pada Senin 22 Januari 2018.

Startup Kripto Ini sedang Bahagia

Menurut Medigianto, investasi pada proyek Tamansari Cyber memiliki peluang yang baik mengingat kawasan itu dikembangkan dengan semangat membangun ekonomi digital yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo, juga dalam rangka akselerasi pencapaian target Indonesia sebagai energy of Asia di bidang ekonomi digital pada 2020.

Setiap hunian dilintasi jaringan internet berbasis fiber optic dengan kapasitas bandwidth internet simetris upload dan download sama, yaitu 100 Megabita per detik.

Startup Lokal Ini Ingin Menyuburkan Benih Revolusi

"Ide dari pengembangan proyek hunian berbasis internet fiber optik ini berawal dari munculnya fenomena bekerja dari rumah dan merebaknya tren perusahaan rintisan digital (start up) di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini yang belum didukung oleh infrastruktur dan ekosistem yang sesuai,” ujar Megidianto.

Medigianto menyampaikan, Tamansari Cyber diharapkan berkembang menjadi kawasan Small Office Home Office (SOHO); yaitu tempat tinggal, kantor-kantor teknologi informasi, hingga data center terintegrasi.

"Indonesia merupakan pengguna media sosial terbesar nomor tiga di dunia. Namun tren itu masih sebatas konsumerisme, bukannya produktivitas. Maka dibangun kawasan seperti ini," ujar Megidianto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya