Pertamina Beberkan Konsep Besar Holding BUMN Migas

Gedung Pertamina Lapangan Banteng.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA – PT Pertamina segera menjadi induk usaha atau holding BUMN migas akhir bulan ini. Hal itu terealisasi setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Perusahaan Gas Negara Tbk dilakukan pada 25 Januari 2018.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Pertamina, Nicke Widyawati pun membeberkan konsep besar pembentukan struktur holding BUMN migas setelah resmi ditetapkan. Pertamina disebut akan menjadi sebuah strategic holding.

"Jadi, struktur Pertamina sebagai holding migas, nanti bentuk akhirnya holding itu adalah strategic holding, di bawahnya ada beberapa subholding," kata Nicke di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa 23 Januari 2018.

Ia mengatakan, seluruh anak usaha Pertamina akan diintegrasikan dalam sejumlah subholding. Di antaranya subholding upstream (hulu) lalu subholding refinery and petrochemical (kilang dan petrokimia), yang subholding ini akan dikonsolidasikan menjadi subholding pengolahan.

"Kemudian ketiga, subholding pemasaran atau ritel. Keempat, subholding gas. Ini yang akan terbentuk dengan masuknya PGN ke Pertamina grup. Ini cikal bakal subholding gas," kata Nicke.

Menurut dia, implementasi bakal dilakukan secara bertahap. Alasannya, agar kegiatan usaha yang berjalan saat ini tidak terganggu dan konsumen Pertamina pun bisa terus dilayani.

"Kami tidak ingin mengganggu itu (kegiatan). Tim operasi nanti akan detailkan tahapannya. Kami sepakat final strukturnya seperti itu," kata dia.
 
Direktorat Gas Pertamina bakal hilang?

Sementara itu, ketika ditanya, apakah Direktorat Gas Pertamina akan seketika hilang ketika holding terbentuk, Nicke hanya mengatakan bahwa operasional Pertamina tetap akan berjalan seperti biasa. Ia mengatakan, holding hanya akan menjalankan fungsi strategis perusahaan.

KPK Endus Keterlibatan Dirut Pertamina di Skandal PLTU Riau-1

"Kalau bicara bahwa holding itu strategic, berarti fungsi strategis saja yang ada di holding. Masing-masing direktorat itu ada yang sifatnya strategis menetapkan arah ke depan dan ada yang sifatnya operasional. Yang sifatnya strategis itu dilakukan di holding," kata dia.

"Tapi intinya kami tidak mau mengganggu pelayanan usaha kepada konsumen. Kami tidak ingin hari ini terburu-buru menetapkan target, kami ingin tetapkan betul dari berbagai sisi dan aspek," tutur dia.

BBM Satu Harga Sudah Sampai Wilayah Pegunungan Papua
Hoax gara-gara HTI Pertamina rugi Rp11 Triliun

Gara-gara HTI Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Cek Faktanya

Pertamina mengalami kerugian Rp11 triliun. Benarkah gara-gara HTI?

img_title
VIVA.co.id
2 September 2020