Tahun Politik, Bank Mandiri Juga Sasar Kredit Perumahan

Pameran Rumah Murah di JCC beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA – Memasuki tahun politik 2018, perbankan optimistis pertumbuhan bisnis akan lebih baik. Optimisme itu didorong oleh target pertumbuhan kredit melalui jalur baru yang di antaranya berfokus pada sektor kredit perumahan seperti yang dilakukan PT Bank Mandiri Tbk.

Anies Janji Permudah Pekerja Informal dan Freelancer Dapat Akses KPR

Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pada tahun politik ini perseroan akan berfokus pada sektor yang memberikan kontribusi positif.

"Selain (kredit) infrastruktur, kami akan fokus di perkebunan, mineral and mining, juga sektor baru yang mulai muncul, yaitu perumahan yang mulai menggeliat," kata Tiko akrabnya disapa di sela acara Mandiri Investment Forum di Jakarta, Rabu 7 Februari 2018.

Tak Hanya Pembiayaan, BTN Kini Layani Renovasi hingga Desain Arsitektur Hunian

Ia mengatakan, potensi perbankan untuk masuk di barang konsumsi akan sangat baik tahun ini. Maka dari itu, selain mendorong industri manufaktur, Bank Mandiri juga akan fokus pada consumer goods alias barang konsumsi.

"Memang kami berharap manufaktur tumbuh. Di sisi lain, consumer juga tumbuh, kami sediakan untuk consumer juga. Jadi mulai KPR, kredit mobil, kredit multiguna, kredit kendaraan bisa didukung oleh kami," ujar dia.

Livin' by Mandiri Beri Bebas Biaya Transfer Antarbank, Begini Caranya

Sementara itu, di tempat yang sama, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan, tahun 2018 merupakan momentum perbaikan ekonomi Indonesia menjadi semakin kuat. Kondisi ini didukung oleh perbaikan ekonomi global.

"Tahun politik tidak akan terlalu berpengaruh kepada investasi, terutama investasi asing. Investasi akan lebih banyak dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi makro dan target pembangunan yang realistis dan berkualitas," kata Agus.

Dia menambahkan, kebijakan Bank Indonesia masih berfokus pada stabilitas makro ekonomi dan sektor finansial yang dijalankan berdasarkan tiga pilar, yaitu kebijakan moneter, makroprudensial, dan pengelolaan nilai tukar.

"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini mencapai 5,1-5,5 persen," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya