- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA – Harga emas naik tipis pada pembukaan perdagangan Jumat pagi ini. Emas pulih dari posisi terendah lebih dari satu bulan terakhir, karena merosotnya pasar saham. Kenaikan itu dibayangi kuatnya dolar, karena kekhawatiran naiknya suku bunga global.
Dilansir dari Reuters, Jumat 9 Februari 2018, harga emas di pasar spot turun 0,1 persen menjadi US$1.320,72 per ons. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi US$1.322,6 per ons.
Hari ini, saham Asia jatuh, setelah mengikuti penurunan dari bursa saham di Amerika Serikat, Wall Street, di tengah kekhawatiran kenaikan imbal hasil obligasi.
Emas domestik
Di dalam negeri, harga emas PT Aneka Tambang Tbk, pada hari ini diperdagangkan naik Rp3.000 dibandingkan harga pembukaan perdagangan kemarin.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, Jumat 9 Februari, untuk pembelian di kantor Pulogadung, Jakarta Timur, emas dibanderol Rp637 ribu per gram.
Untuk pembelian kembali atau buyback, Antam menetapkan harga Rp568 ribu per gram. Harga tersebut naik Rp3.000 per gram dibanding perdagangan kemarin.
Berikut, harga emas berdasarkan ukuran. Emas lima gram Rp3,04 juta, 10 gram Rp6,03 juta, 25 gram Rp15 juta, dan 50 gram Rp29,96 juta. Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp59,88 juta, 250 gram Rp149,58 juta, dan emas 500 gram Rp298,96 juta.
Untuk produk Batik all series ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp6,48 juta dan Rp12,57 juta. Selanjutnya, produk edisi Idul Fitri, ukuran dua dan lima gram dibanderol Rp1,31 juta serta Rp3,17 juta.
Transaksi pembelian emas langsung di kantor Antam Pulogadung, setiap harinya dibatasi 150 antrean. (asp)
