Menkeu: Sering Revisi DIPA Kelakuan yang Jelek

Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Selama 2017, terdapat 52.400 revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) di kementerian dan lembaga. Namun, pelaksanaan anggaran tersebut menjadi sorotan Kementerian Keuangan, karena berpengaruh terhadap capaian pembangunan secara nasional. 

Buka Beasiswa LPDP 2022, Menkeu Minta Pengelola Dana Abadi Transparan

Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, banyaknya revisi tersebut tidaklah baik untuk perencanaan anggaran kementerian dan lembaga. Apalagi menurut dia, jumlah revisi lebih banyak dari jumlah satuan kerja kementerian atau lembaga saat ini, yaitu 26 ribu satuan kerja. 

"Itu artinya, narasinya adalah waktu Anda membuat perencanaan anggaran, yang penting saya buat anggaran dulu, nanti tinggal dipikirin buat apa," ungkap Ani, sapaan akrab Sri Mulyani dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Anggaran Kementerian dan Lembaga 2018, di kantornya, Rabu 21 Februari 2018.

Sri Mulyani: Subsidi Jadi Belanja APBN Terbesar pada Januari 2022

Ani berpendapat, banyaknya revisi tersebut mencerminkan perencanaan anggaran yang tidak baik oleh jajaran pemerintahan. Karena, apabila tidak dikelola dengan baik, terus bertambahnya APBN RI bakal tidak diikuti oleh pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat.  

"Jelek sekali kelakuan dan kebiasaan itu. Itu berarti kita tidak menghormati uang itu, kita kumpulkan dari rakyat," tutur Ani.

Jokowi Bahas Tiga Isu Utama APBN 2023 di Sidang Kabinet Paripurna

Dia pun menegaskan akan memberikan hukuman terhadap kementerian dan lembaga yang selalu melakukan revisi anggaran. Salah satunya tidak memberikan anggaran sama sekali.

"Tahun depan saya akan lakukan punishment saja. Yang lakukan revisi sangat sering, tahun depan tidak usah dikasih anggaran, fair kan. Merencanakan saja tidak bisa kenapa saya harus kasih anggaran, benar enggak?" katanya.

Ilustrasi: Pemulihan Ekonomi. Foto: Shutterstock

Yuk Simak! Keberlanjutan Pemulihan Ekonomi Nasional 2022

Pandemi di Indonesia belum berakhir. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan pemerintah untuk menangani dampak ekonomi ialah Program Pemulihan Ekonomi Nasional.

img_title
VIVA.co.id
15 Juni 2022