Rizal Ramli: RI Pintar Tapi Tak Punya Nyali

Rizal Ramli
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli berpendapat, penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini karena tidak adanya keberanian inovasi dalam menghasilkan produk-produk ekspor bernilai tambah. 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Indonesia saat ini menurutnya tertinggal dengan negara-negara Asia lainnya. Seperti Vietnam, Singapura, Korea Selatan, hingga China. Padahal menurutnya, negara-negara tersebut berangkat dari tingkat ekonomi yang sama dengan Indonesia sekitar 40 tahun lalu.

Fakta tersebut lanjut dia, dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Hasil penelitian tersebut sederhana, yakni negara yang berani melakukan inovasi itu bakal jadi negara hebat dan tidak akan gagal.

BI Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 Maksimal 5,5 Persen

"Karena bangsa kita kurang berani, kurang ulet, kurang inovatif. Pintar tapi enggak punya nyali, pintar tapi gak berani inovasi, akhirnya tertinggal perekonomiannya," ujarnya di Jakarta, Kamis 22 Februari 2018.

Rizal Ramli mengungkapkan, 40 tahun yang lalu Indonesia sama-sama miskin dengan negara Asia lainnya, di mana rata rata hanya memiliki pendapatan per kapita US$100, jauh di atas China yang kala itu hanya US$50 per kapita. 

Pertumbuhan Ekonomi 5,5 Persen pada 2022 Dapat Tercapai Jika...

Namun karena berani berinovasi, kini China bertengger sebagai negara nomor dua di dunia yang memiliki ekonomi terbesar.

Dia juga mengakui, faktor korupsi, kolusi dan nepotiseme juga memengaruhi perlambatan perekonomian. Karena itu, perlu adanya perubahan terkait anggaran dan sistem kepartaian yang lebih berorientasi pada pembentukan kader berkualitas. (mus)

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, Febrio Kacaribu.

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

BPS baru saja merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal IV-2021 sebesar 5,02 persen dan sepanjang 2021 3,69 persen.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2022