- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Presiden Joko Widodo ingin kebijakan penyediaan mekanisme pinjaman keuangan bagi para pelajar, untuk menuntaskan pendidikan atau student loan direalisasikan pada tahun ini.
Kebijakan tersebut, lanjut Presiden, merupakan perubahan arah pemerintahan yang sebelumnya telah fokus membangun infrastruktur, menjadi membangun sumber daya manusia (SDM).
"Kita harapkan, rumusan kebijakan ini sudah bisa kita peroleh pada akhir bulan ini, sehingga nantinya dalam kebijakan anggarannya (APBN-P 2018) juga sudah langsung bisa masuk," ujar Jokowi, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 15 Maret 2018.
Mantan Gubernur DKI ini mengaku sedikit terinspirasi dari kebijakan serupa yang dilaksanakan di Amerika Serikat. Di sana, nilai total pinjaman pelajar, bahkan melampaui nilai total pinjaman kartu kredit. Nilainya mencapai US$1,3 triliun, sedangkan total pinjaman kartu kredit hanya US$800 miliar.
"Ini juga salah satu upaya dalam rangka kita investasi di bidang SDM Indonesia, supaya masyarakat bisa, semuanya bisa, mengakses pada pendidikan kita lewat tadi, kredit pendidikan," ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, kalangan perbankan bisa dilibatkan untuk menjadi pihak yang menyalurkan pinjaman-pinjaman pelajar. Jokowi yang akan kembali menjadi calon presiden di Pilpres 2019 ini berharap, terjadinya peningkatan signifikan dalam kualitas SDM di Indonesia melalui kebijakan ini.
"Sehingga, betul-betul ada sebuah perubahan besar, dari investasi di bidang infrastruktur, masuk ke pekerjaan besar yang berikutnya, yaitu investasi di bidang sumber daya manusia," ujar Jokowi. (asp)