Rupiah Melemah Lagi, Kebijakan Suku Bunga Acuan BI Dinanti

Nilai tukar Rupiah
Sumber :
  • ANTARA/Zabur Karuru

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hari ini. Sentimen global masih terus menekan pergerakan rupiah dan sekeranjang mata uang di kawasan.

BI Pede Ekonomi RI 2024 di 5,5 Persen Meski Suku Bunga Naik 

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Selasa, 15 Mei 2018 dolar AS rata-rata diperdagangakan antar bank seharga Rp14.020. Menguat dari kemarin yang sempat menguat di level Rp13.976 per dolar AS. 

Chief Market Strategist FXTM Hussein Sayed mengungkapkan, penguatan dolar salah satunya terdorong oleh kenaikan imbal hasil obligasi AS. Hal tersebut menimbulkan risiko arus modal keluar dari pasar keuangan negara berkembang, seperti Indonesia. 

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

"Trader valas juga perlu memantau imbal hasil obligasi negara 10-tahun AS, karena jika gagal melampaui 3 persen dapat menyiratkan level puncak jangka pendek," ujar Hussein dikutip VIVA dari laporan analisisnya, Selasa, 15 Mei 2018. 

Data penjualan ritel AS pada April yang akan dirilis hari ini,  adalah data ekonomi penting yang harus diamati pekan ini. Sedangkan di dalam negeri, kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia sangat dinanti-nanti pelaku pasar keuangan. 

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"Bank Indonesia mungkin menjadikan rapat kebijakan bulan Mei sebagai momen untuk meningkatkan suku bunga guna menstabilkan rupiah dan mengurangi kekhawatiran investor mengenai arus keluar modal," tambahnya. 

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi

PNM Bakal Turunkan Bunga Pinjaman Meski BI Rate Naik, Ini Alasannya

Dirut PNM Arief Mulyadi mengatakan bahwa pihaknya justru bakal menurunkan siklus-siklus atas kredit, sesuai arahan alias BRI selaku holding perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024