Strategi Jitu bagi Freelancer Jaga Keuangan Tetap Stabil

Ilustrasi freelance.
Sumber :
  • Ilustrasi pekerja freelancer

VIVA – Bagi Anda yang tidak suka diatur oleh atasan dan menghabiskan waktu 7-8 jam bekerja di kantor, bisa mencoba peruntukan sebagai freelancer atau pekerja lepas.

Tips Jitu Agar Tak Keteteran Bila Punya Pekerjaan Sampingan

Meski jumlah penghasilan yang diperoleh tidak tetap setiap saat, tetapi sekali mendapat tawaran kerja, maka keuntungan yang didapat bisa berkali-kali lipat lebih banyak dibandingkan bekerja di kantor.

Sayangnya, banyak freelancer yang kurang mampu mengelola penghasilan. Bukan hal mustahil hidup freelancer banyak yang mengalami kesulitan, saat job sedang kosong.

Delapan Pekerjaan yang Bakal Digantikan Robot di Masa Depan

Agar kondisi keuangan tetap stabil, kelola keuangan dengan baik setiap kali Anda memperoleh gaji dengan tips-tips berikut seperti dikutip dari Cermati.com, Selasa 26 Juni 2018:

1. Menyisihkan penghasilan untuk kebutuhan pokok

Tak Banyak yang Tahu, Ini Saat Tepat untuk Punya Asuransi Jiwa

Penghasilan yang tidak menentu membuat Anda harus selalu mendahulukan kebutuhan pokok dibandingkan kebutuhan lain. Setiap mendapat bayaran, sisihkan 30 persen dari jumlah yang diperoleh untuk memenuhi kebutuhan utama.

Bayaran yang diperoleh dari proyek berikutnya bisa kamu gunakan untuk kebutuhan lain, misalnya membayar asuransi, ditabung, atau investasi. Dengan begini, maka keuangan akan tetap stabil meski Anda bekerja sebagai freelancer.

2. Menyusun anggaran dengan tepat

Setiap bulannya, tentu kebutuhan pokok tidak jauh berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya. Meskipun daftar kebutuhan nyaris sama, Anda tetap harus menyusun anggaran kebutuhan untuk mengetahui kisaran biaya yang akan dihabiskan di bulan ini. Untuk itu, susunlah anggaran dengan tepat.

Gunakan anggaran bulan lalu sebagai pedoman untuk menyusun anggaran di bulan ini. Apabila kamu memiliki kebutuhan tambahan, masukkan ke dalam anggaran. Tapi pastikan kalau kebutuhan tambahan menjadi bagian dari kebutuhan pokok, bukan keinginan.

3. Membedakan rekening pribadi dan freelance

Setelah uang hasil penyelesaian proyek ditransfer ke rekening freelance, sisihkan sebagian uangnya ke rekening pribadi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan sisanya biarkan di rekening yang satu agar jumlah pemasukan dan pengeluaran lebih terkontrol dengan baik. Dengan rekening tabungan yang terpisah, Anda jadi lebih mudah melakukan pembukuan sehingga arus kas keluar dan masuk terlihat jelas.

4. Mengerjakan proyek yang besar untuk menambah penghasilan

Semakin besar proyek yang dikerjakan, maka semakin besar pula penghasilan yang akan diperoleh. Tapi ingat, biar pun uang jumlah penghasilan sudah lebih besar, bukan berarti Anda bisa menggunakan uang seenaknya karena masih harus berpedoman pada anggaran keuangan.

Tetapi penghasilan ini digunakan untuk menambah jumlah aset yang dimiliki, misalnya untuk membeli kendaraan atau mewujudkan mimpi memiliki rumah sendiri. Dengan demikian, hasil jerih payah selama ini bakal terlihat dari aset yang sudah dimiliki sekarang.

5. Menyisihkan penghasilan ke dana darurat

Gaji freelancer dibayarkan saat proyek selesai dikerjakan. Tapi ada saat di mana klien terlambat membayar gaji yang seharusnya sudah diterima sesuai tanggal perjanjian.

Supaya hidup bisa tetap stabil, gunakan dana darurat. Bila Anda belum memiliki dana darurat, sisihkan setidaknya 20 persen dari jumlah penghasilan ke dana darurat.

Apabila ada peristiwa yang terjadi di luar dugaan, Anda bisa menggunakan dana tersebut untuk menutup seluruh biaya yang dibutuhkan. Sehingga, Anda tidak perlu menggunakan dana dari rekening tabungan pribadi karena jumlah dana darurat sudah cukup untuk membiayai peristiwa tersebut.

6. Jangan enggan untuk lebih hemat

Penghasilan sebesar apapun bisa ludes dalam sekejap kalau pemiliknya bersikap boros. Padahal, seorang freelancer diharuskan untuk mengelola keuangan secara ketat agar hidup tetap stabil bila proyek sedang kosong.

Sebab itu, belanjakan uang sesuai dengan porsinya. Berpedomanlah pada anggaran keuangan bulanan agar uang yang dihabiskan sesuai dengan anggaran yang dicatat.

Apabila ingin membeli kebutuhan lain di luar anggaran, ketahui apakah manfaat yang akan diperoleh dari barang tersebut. Jika Anda asal beli tanpa memerhatikan kegunaan barang, sama halnya dengan membuang-buang uang saja. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya