RI Tawarkan Investor Rusia Investasi di 10 'Bali Baru'

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Sumber :
  • Dokumentasi Kementerian PPN/Bappenas.

VIVA – Pemerintah Indonesia terus melakukan promosi investasi di dalam negeri. Yang terbaru, promosi dilakukan Moskow, Rusia, khususnya guna mendorong investasi dibidang pariwisata.

Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Moskow di World Trade Center (WTC) akhir pekan lalu mengatakan, RI punya banyak kawasan ekonomi baru yang bisa menjadi tempat investasi menguntungkan bagi investor. 

"Forum ini diharapkan menjadi jembatan informasi mengenai peluang investasi di Indonesia yang saat ini sangat bervariasi mulai dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus, Pelabuhan, hingga pengembangan 10 Bali Baru," ujar Bambang dikutip dari keterangan resminnya, Senin 6 Agustus 2018. 

Rusia Ngamuk dan Ancam Serang Instalasi Militer Inggris, Apa Sebabnya?

Bambang menambahkan, saat ini 90 persen investasi Rusia di Indonesia pada sektor tersier, seperti hotel, restauran, perdagangan, dan lain-lain. Karena itu, dengan adanya 10 Bali baru yang sedang digenjot pemerintah diharapkan bisa menarik investasi dari negara tersebut. 

"Investasi Rusia) sebagian besar masih dilakukan di Bali dan Nusa Tenggara," tambanya. 

Nyolong, Sersan Gordon Black Diringkus Polisi Rusia

Dalam forum tersebut,turut hadir Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Menurut Bambang sektor Pariwisata dan Infrastruktur menjadi kunci dalam kerja sama antara Indonesia dan Rusia. 

“Melalui kerja sama ini, Indonesia dan Rusia diharapkan dapat meningkatkan jumlah ekspor dan impor di antara kedua negara, untuk menghadapi tantangan perekonomian dunia saat ini akibat kenaikan suku bunga The Fed,” ujar Bambang.  

Sebelum mengunjungi Rusia, Bambang diketahui juga telah menyambangi Turki. Di negara tersebut promosi investasi pun dilakukan dengan fokus pada sektor infrastruktur. 

Pemerintah Indonesia juga belajar dengan Turki untuk mengembangkan skema Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA). Sebagai upaya membangun infrastruktur tanpa harus mengandalkan anggaran pemerintah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya