- ANTARA FOTO/Rahmad
VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meminta PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN untuk mengurangi impor bahan bakunya dalam menjalankan proyek infrastruktur kelistrikan. Perusahaan pelat merah itu juga diminta taat pada aturan batas tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang sudah dikeluarkan pemerintah.
Dia mengungkapkan, selama ini PLN belum memenuhi penggunaan komponen dalam negeri. Padahal, dikatakannya, PLN sudah memiliki aturan TKDN tersendiri di perusahaannya.
“Mereka (PLN) sebetulnya memiliki policy TKDN, tetapi penggunaan komponen dalam negeri selama ini masih belum dipenuhi," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin 13 Agsutus 2018.
Penerapan TKDN ini dikatakannya penting demi menekan defisit transaksi berjalan Indonesia yang telah menyentuh batasan waspada yakni tiga persen. Karena itu, peralihan impor bahan baku ini dikatakannya perlu dilakukan dan menjadi komitmen bersama, meskipun akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Kalimat saya waspada ya (CAD sudah 3 persen). Kalau kurangi impor berpotensi melemahkan pertumbuhan ekonomi, tetapi skenario seperti itu harus juga kita siapkan apabila situasi memang akan semakin dinamis dan menekan," tutur dia.
Meski demikian, dia meyakini, hal itu bisa menjadi solusi jangka pendek. Sebab, meskipun impor ditekan, momentum pertumbuhan ekonomi saat ini dikatakannya masih kuat dengan dibuktikan capaian pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yang bisa menyentuh angka 5,27 persen.
"Itu akan menjadi salah satu yang bisa dilakukan dalam jangka pendek. Artinya, kita tetap bisa mempertahankan dan menjaga momentum apabila yang disebut switching itu atau pengalihan expenditure dari tadinya barang impor menjadi barang dalam negeri bisa dilakukan cepat," ungkapnya.