VIVA – Gudang Bulog Divisi Regional Sumatera Barat mengaku sudah tak mampu lagi menampung stok ketersediaan beras yang saat ini jumlahnya mencapai 25 ribu ton. Bulog Sumbar terpaksa harus menyewa sebuah gudang milik swasta di kawasan Jalan Bypass Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
Menurut Kepala Bulog Regional Sumbar Suharto Djabar, lima unit gudang Bulog Sumbar tak mampu menampung stok beras yang ada saat ini. Stok beras terpaksa di tampung di gudang-gudang swasta yang ada di Kota Padang dan sekitar.
"Sehingga ada 7.500 ton beras lagi kami simpan di gudang milik swasta. Penyewaan sendiri sudah berlangsung sejak satu bulan lalu," kata Kepala Bulog divisi regional Sumatera Barat, Suharto Djabar, Jumat, 21 September 2018.
Suharto menjelaskan, untuk Sumatera Barat, saat ini daya serap beras lokal bisa mencapai 11 ribu ton. Sisanya, beras berasal dari pulau Jawa yang notabene merupakan beras impor.
"Yang langsung dari Vietnam ke Sumatera Barat ada 7.500 ton. Jadi total cadangan kita 21.000 ton ditambah dalam perjalanan 4.000 ton. Jadi di akhir September 2018 ini total (stok) 25 ribu ton," ujarnya.
Sementara untuk kapasitas gudang milik Bulog yang ada di Padang, kata Suharto, satu unit gudang cuma memiliki kapastitas 3.500 ton. Sehingga lima gudang Bulog hanya menampung 17.500 ton dari total stok beras yang ada di Sumbar sebanyak 25 ribu ton. Terpaksa 7.500 ton beras sisanya disimpan di gudang tambahan yang disewa dari pihak swasta.
"Untuk biaya penyewaan gudang, kita hanya mengikuti tarif sewa yang ditawarkan oleh pihak swasta. Kami simpan semua di situ dan tentunya kalau anggaran sewa kita ikuti tarif sewa swasta. Hitungannya perbulan ya, sampai habis barang kita disalurkan selagi belum habis argo sewa jalan terus," ungkapnya. (ase)
Seribu Ton Beras Impor Masuk Pulau Sumbawa, Anggota DPR: Mencekik Petani
Pasokan beras impor sebanyak seribu ton asal Vietnam akan masuk Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui proses bongkar muat di Pelabuhan Lembar.
