IHSG Diprediksi Masih Menguat, Suku Bunga The Fed Tetap Diantisipasi
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menguat dalam penutupan perdagangan pada Jumat 21 September pekan lalu. IHSG menguat sebesar 0,45 persen atau 26,48 poin ke level 5.957,7. IHSG di akhir pekan lalu cenderung bergerak di zona hijau.
Mengenai prediksi pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, pergerakan IHSG akan bervariatif dengan kecenderungan menguat.
Secara teknikal, Nafan melihat pola upward bar pada Weekly chart mengindikasikan adanya harapan bagi IHSG untuk menguat, meskipun ada potensi volatilitas pergerakan.
"Secara fundamental, selain sentimen perang dagang, adapun pertemuan FOMC dalam rangka menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 2.25 persen akan diamati dan dicermati oleh para pelaku pasar," kata Nafan saat dihubungi VIVA, Senin 24 September 2018.
Nafan menerangkan, biasanya hal tersebut akan memberikan efek positif bagi meningkatnya capital inflow yang masuk ke dalam pasar Amerika.
Meski demikian, lanjut Nafan, bila negara-negara dengan emerging markets pondasi stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang kuat, maka efek negatif dari kenaikan suku bunga the Fed bisa diantisipasi.
Di sisi lain, pernyataan Gubernur The Fed menurut Nafan juga akan menentukan apakah akan mengarah pada hawkish atau dovish effect. Hal ini yang juga akan berpengaruh pada pergerakan dolar AS.
"Selain itu, stabilitas harga komoditas dunia juga akan menjadi katalis positif bagi indeks. Kemudian secara domestik, kebijakan penetapan suku bunga BI 7-Day Repo Rate diharapkan mampu menjaga stabilitas rupiah," ujarnya.
Mengenai range pergerakan IHSG, Nafan memprediksi hal tersebut akan berada di antara level 5.815 sampai level 6.080 untuk Senin hari ini. (ren)
