Targetkan Revenue Rp1 Triliun, SOS Siap Ekpansi ke Luar Jawa

PT Shield On Service Tbk, melantai di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – PT Shield On Service Tbk, atau PT SOS menargetkan pertumbuhan profit 3-5 persen di tahun ini. Hal itu, dikemukakan perseroan usai mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering/IPO dan menjadi emiten ke-49 di Bursa Efek Indonesia tahun ini.

BUMN MIND ID dan Pelindo Dikabarkan Segera IPO

Direktur PT SOS, Prasetyo Wibowo berharap, pertumbuhan pendapatan (revenue) juga bisa mencapai angka Rp1 triliun di akhir 2018.

"Harapannya (revenue) bisa tumbuh sampai Rp1 triliun. Profit tiga sampai lima persen tumbuh menjadi Rp20-30 miliar di 2018,” kata Wibowo di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 6 November 2018.

Raup Dana IPO Rp 860 Miliar, Ancara Logistics Indonesia Genjot Ekspansi Usaha 2024

Saat ditanya, apa langkah perseroan guna meraih target tersebut, Wibowo mengaku pihaknya berencana untuk ekspansi bisnis ke luar Pulau Jawa.

"Sebab, kami melihat potensi pasar di luar Pulau Jawa masih sangat besar. Maka, kami berharap, dengan membuka industri di luar Jawa, potensi pasar kami juga bisa semakin besar,” kata Wibowo.

100 Armada Logistik MPXL Ditargetkan Beroperasi di IKN pada 2024

Saat ditanya segmen pasar dan konsumen dari jasa yang ditawarkan perseroan berkode saham SOSS itu, Wibowo pun memastikan bahwa hingga saat ini, perseroan dipercaya oleh konsumen dari berbagai pihak, baik perusahaan BUMN ataupun korporat swasta.

“Yang menggunakan jasa kami banyak. Misalnya KAI, jalan tol, infra BUMN, perkantoran, dan manufacturing juga ada,” ujarnya.

Diketahui, lini bisnis yang saat ini digeluti emiten berkode SOSS ini terdiri dari empat lini bisnis, yakni penyedia jasa keamanan, perawatan gedung, SDM, dan manajemen parkir. Namun, lini bisnis jasa kebersihan diakui masih mendominasi, dengan porsi sekitar 50 persen.

Perseroan juga berencana mengakuisisi perusahaan industri tenaga kerja, sehingga komposisi itu pun dinilai masih akan berubah. Jika rencana itu terwujud, perseroan menargetkan porsi pendapatan, yakni 40 persen dari jasa tenaga kerja, 30 persen dari jasa kebersihan, 20 persen dari jasa keamanan, dan sisanya dari jasa perparkiran.

Lunasi utang

Sementara itu, perseroan di bidang penyedia jasa keamanan, perawatan gedung, SDM, dan manajemen parkir itu diketahui telah melakukan penawaran perdana sebanyak 150 juta lembar saham atau 23,08 persen dari jumlah modal ditempatkan, dan disetor penuh Perseroan setelah IPO disertai dengan penerbitan Waran dengan rasio 1:1.

“Harga saham perdana yang ditawarkan dan dibuka sebesar Rp275 per lembar saham, diharapkan akan mendapatkan respons investor yang positif pada hari pertama perdagangannya,“ ujar Direktur Utama SOS Herman Julianto, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 6 November 2018.

Saat ditanya rencana perseroan dengan dana hasil IPO tersebut, Herman menjelaskan bahwa sekitar 71,23 persennya akan dialokasikan untuk peIunasan utang AB Sinarmas Multifinance, sekitar 20,61 persen untuk penyertaan saham pada PT Human Resouce Provider (HRP). "Dan, sekitar 8,16 persen untuk modal kerja," kata Herman.

Herman menjelaskan, setelah IPO, komposisi pemegang saham perseroan nantinya akan menjadi 31,65 persen milik PT Puragraha Dianpertiwi, 26,04 persen milik PT Nusantara Suryamukti, 19,23 persen di PT Inlife, dan 23,08 persen milik publik. Sementara itu, PT Sinarmas Sekuritas pun telah ditunjuk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

"Keyakinan dan optimisme kami untuk IPO dan sambutan yang diberikan pasar modal di Indonesia hingga kami dicatatkan di BEI, adalah bukti kepercayaan pada SOS. IPO ini bukti komitmen kami kepada para stakeholders dan rekanan," ujarnya.

Diketahui, pendapatan bersih perseroan per 30 April 2018, sebesar Rp191,5 miliar. Sementara itu, laba berjalan sebesar Rp1,4 miliar, dan total ekuitas perseroan sebesar Rp41,37 miliar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya