Negara Lain Sudah ke Industri 5.0, RI Masih Sibuk Memulai Revolusi 4.0

Wapres JK membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia di Padang
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan, dari sekian banyak negara yang ada, hanya Indonesia dan Filipina yang masih saja terus-menerus berdebat soal kekurangan pangan seperti jagung dan beras. Selain itu, bagi JK, Indonesia juga masih belum banyak berbicara tentang revolusi Industri 4.0. Sementara, Jepang sudah mulai membahas untuk memulai Industri 5.0.

IISM dan Indonesia Cold Chain Expo 2024 Tawarkan Inovasi Teknologi Rantai Pasokan Bisnis makanan

"Indonesia masih saja berdebat terus mengenai komoditas pangan seperti jagung dan beras,"kata JK saat membuka Kongres Persatuan Insinyur Indonesia, di Kota Padang, Sumbar, Kamis 6 Desember 2018. 

Untuk itu, JK berharap, melalui para insinyur akan dapat meningkatkan kreativitas, produktivitas serta nilai tambah. Selain itu, JK juga mengharapkan seluruh insinyur yang ada dapat terus berinovasi demi menyokong kemajuan Indonesia. Agar waktu ke depan tidak lagi melulu berbicara soal defisit surplus beras melainkan mampu meningkatkan produktivitas.

Federasi Pilot Indonesia Gandeng Tara Loka Cari Solusi Konkret Genjot Kinerja Sektor Penerbangan

"Kunci dari pertanian itu bibit, pupuk, teknologi, dan peralatan serta iklim," ujar JK.

Selain itu, menurut JK, Indonesia saat ini, masih berkutat dengan Industri 1.0 seperti mekanisasi pertanian, industri 2.0 penggunaan ban berjalan dan industri 3.0 yang mulai mengandalkan komputer. Sementara revolusi industri 4.0 yang mengutamakan sistem kerja robotik dan Internet of Things (IoT) masih belum banyak dibahas dan diaplikasikan.

Kenaikan Cukai Picu Turunnya Produksi Rokok dan Penerimaan Negara

Jika kondisi ini terus berlangsung, maka JK memastikan jika Indonesia dapat tertinggal satu generasi dari negara Jepang karena Jepang sudah bicara bagaimana cara memulai industri 5.0. (ren)

Aset kripto.

Bappebti Bentuk Komite Aset Kripto, Indodax Sebut Bisa Tingkatkan Kepercayaan

Komite Aset Kripto ini terdiri dari sejumlah unsur seperti misalnya Bappebti, Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, bursa aset kripto, dan lembaga kliring aset kripto.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024