Istaka Karya Jamin Pendidikan Anak-anak Pekerja yang Tewas di Papua

Direktur Utama Istaka Karya, Sigit Winarto
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Kepolisian Daerah Papua menyerahkan 9 jenazah pekerja jembatan proyek Trans Papua kepada PT Istaka Karya, Jumat, 7 Desember 2018. Mereka merupakan korban kebrutalan kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga, Papua Barat. 9 jenazah diserahkan setelah sebelumnya selesai diidentifikasi.

Prajurit Kidang Kencana Siliwangi Sweeping Jalur Trans Papua, Ada Apa?

Kesembilan jenazah tersebut yang sudah teridentifikasi adalah Agustinus T, Jepri Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus, M Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi dan Yusran.

Direktur Utama PT Istaka Karya Sigit Winarto menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada TNI-Polri dan semua pihak terkait, atas upaya yang luar biasa dalam mengatasi kasus ini dan mengevakuasi para korban, sehingga bisa dikembalikan ke keluarga masing-masing.

Ratusan Kendaraan Terjebak di Jalan Trans-Papua Ruas Jayapura-Wamena sejak Desember 2022

Menurut Sigit, pada saat kejadian ada 27 pekerja PT Istaka Karya ditambah 1 orang dari Kementerian PUPR. 28 pekerja itu melakukan pekerjaan pembangunan jembatan di ruas Mugi-Habema, yang merupakan bagian dari proyek Trans Papua.

"Kami bertanggung jawab penuh untuk para korban sampai ke keluarganya masing-masing," kata Sigit di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018.

6 Korban Kerusuhan Dogiyai Papua Ditemukan, Satu Jadi Mayat

Sigit menegaskan PT Istaka Karya tidak akan lepas tangan dengan nasib keluarga pekerja yang meninggal dunia saat bertugas. Perusahaan akan memberikan kompensasi dan santunan keluarga korban, termasuk jaminan pendidikan bagi anak-anak korban.

"Keluarga besar BUMN akan memberikan santunan kepada keluarga korban dan beasiswa kepada anak-anak korban yang masih kecil sehingga dapat melanjutkan sekolah sampai tingkat SMA," ujarnya.

Sebelumnya, tim gabungan TNI dan Polri kembali berhasil mengevakuasi tujuh jenazah, korban pembantaian kelompok separatis Papua, dari Nduga ke Timika, Jumat, 7 Desember 2018. Evakuasi dilakukan pagi tadi dengan menggunakan helikopter.

Dengan demikian, sudah 16 jenazah yang sudah berhasil dievakuasi. Masih ada tiga jenazah yang belum ditemukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya