- Arrijal Rachman/VIVA.co.id.
VIVA – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mencatat, realisasi pengoperasian bahan bakar minyak satu harga sudah hadir di 127 titik lokasi dari target yang dicanangkan hingga akhir tahun sebanyak 130 titik lokasi.
Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa menyebutkan, meski sudah dioperasikan, yang baru sampai tahap peresmian baru mencapai 108 titik. Dengan demikian, dikatakannya, target tersebut baru terealisasi penuh pada 2019.
"Sisanya ini akan diresmikan oleh Presiden, Pak Menteri kemarin sudah di Nias kan. Jadi kita optimis ini selesai 130, tinggal 30 lagi di 2019," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa 11 Desember 2018.
Sebelumnya, melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan secara nasional, dalam BBM satu harga, PT Pertamina diberikan target untuk menjangkau 150 titik selama tiga tahun dari 2017-2019 untuk mendukung BBM satu harga.
Dalam permen tersebut, 150 titik selama tiga tahun yang ditargetkan Pertamina yaitu 54 lokasi di 2017, lalu 67 lokasi pada 2018, dan 29 lokasi di 2019 di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Di mana, Papua dan Papua Barat merupakan daerah yang menjadi perhatian dalam program BBM satu harga.
"Alhamdulillah kita optimis tahun ini, targetnya 130 lokasi yang akan dioperasikan. Hari ini sudah 127 yang dioperasikan, yang diresmikan baru 108," kata Fanshurullah. (art)
Pertamina Resmikan 9 Titik Penyalur BBM 1 Harga di Papua dan Maluku
Di Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat terdapat 18 titik BBM satu harga Pertamina yang telah diresmikan dan beroperasi pada tahun 2021.
