Watimpres: Utang BUMN Lebih Cepat Bertambah Ketimbang Swata

profil tokoh Suharso Monoarfa
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Suharso Monoarfa menyebut  penambahan utang BUMN saat ini lebih cepat bertambah dibandingkan dengan swasta yang cenderung tumbuh stagnan. Untuk itu, pada tahun 2019 diharapkan ada dorongan lebih dari pemerintah kepada pihak swasta agar usahanya bergeliat. 

Kemenkeu Tegaskan Utang BUMN Karya Tidak Dibayar APBN

"Kecepatan pertambahan utang itu lebih banyak di BUMN, swasta cenderung flat. ini harusnya kita koneksi di 2019," kata Suharso di Jakarta, Sabtu 15 Desember 2018.

Menurutnya, kecepatan pertambahan utang ini menunjukkan bahwa kinerja dan ekspansi usaha swasta masih kalah bergeliat dibandingkan BUMN. Dengan demikian, dorongan kepada pihak swasta pada tahun depan sangat diperlukan. 

Tepis Anggapan BUMN Banyak Utang, Ini Penjelasan Erick Thohir

"Meskipun tiga, empat bulan terakhir ini sudah mulai ada gejala kenaikan (utang) sedikit dari sektor swasta," ujarnya. 

Diungkapkannya, bidang usaha di sektor swasta yang paling bergeliat saat ini adalah di bidang properti. Sebab, sudah bertahan-tahun penggerak utama sektor swasta adalah sektor properti. 

Rasio Utang BUMN 35 Persen, Erick Thohir Dorong Terus Mengecil

Ia mengemukakan, peran swasta dalam kinerja ekonomi sangat penting karena akan menggerakkan usaha di sektor lainnya, misalnya seperti usaha di sektor material untuk pembangunan properti. Ia pun mencontohkan untuk membangun rumah sederhana membutuhkan Seratusan komponen. 

"Kalau rumah agak sedikit mewah, itu makin banyak bisa 10 kali lipat. Lihat saja cat bisa macam-macam, interior bisa macam-macam, tile bisa macam-macam. Enggak mungkin juga pabrik bisa berjalan tanpa ada permintaan," katanya. 

Ia pun berharap, 2019, geliat sektor swasta bisa lebih kelihatan. "Mudah-mudahan tahun 2019 itu menggeliat. Ada permintaan," ujarnya. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya