Sri Mulyani Sebut Globalisasi Bikin Pajak Rendah ke Muslimah

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati membeberkan dampak positif dari globalisasi terhadap sistem perpajakan dalam Kongres Muslimah Indonesia ke-2 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Senin 17 Desember 2018. 

Bumi Resources Masuk 7 Perusahaan Wajib Pajak Terbaik versi DJP Kemenkeu

Dia mengatakan, dengan adanya globalisasi, negara-negara di dunia cenderung saling berlomba untuk menurunkan pajak.

"Perbedaan antarnegara semakin kecil, karena batasnya semakin rendah, dulu dibatasi dengan pajak dan bea masuk yang berbeda. Namun, dengan globalisasi dan munculnya teknologi digital atau e-commerce, digitalisasi, teknologi informasi, jarak antar negara menjadi kecil," kata dia, saat menjadi pembicara kunci di acara tersebut.

Terpopuler: Harga Bekas dan Pajak Tahunan Avanza Veloz, 2 Mobil Keren Mazda di China

Menurutnya, dengan semakin hilangnya batas negara akibat globalisasi yang memudahkan arus barang masuk ke sebuah negara, pemerintah dunia melakukan adaptasi dengan menurunkan pajak maupun bea masuk, agar perdagangan komoditas global dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan ekonominya. 

"Tidak ada pajak tinggi, negara-negara bersepakat menurunkan tarif antar negara, bahkan dalam ASEAN, world trade, makin mengecil jadi lima sampai nol persen. Dengan adanya e-commerce, kita tidak tahu barang itu diproduksi dari mana dan bisa ada di depan rumah kita," katanya.

Mau Beli Avanza atau Veloz Bekas, Segini Harga dan Pajak Tahunannya

"Negara makin kompetitif, maka tidak ada batas untuk Anda, dunia adalah milik Anda. Dalam konteks ekonomi itu memberikan begitu besar apa yang disebut kesempatan, namun dalam ekonomi sosial memberikan implikasi luar biasa," tambah mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Karena itu, dia mengharapkan, muslimah Indonesia harus beradaptasi dengan perkembangan globalisasi itu. Salah satunya, adalah dengan menjadi pendidik yang baik bagi generasi selanjutnya dengan memberikan pemahaman bahwa umat Islam adalah masyarakat global yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

"Generasi yang berkualitas adalah mereka yang punya pengetahuan dan memahami ilmu pengetahuan dan memiliki karakter keimanan dan memiliki sikap terhadap tantangan dunia dengan kepala tegak dan hati yang bersih dan memiliki kemampuan mencari ilmu untuk kemudian melakukan perbaikan di dunia," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya