Akhir Oktober 2018, BI Catat Utang Luar Negeri RI Naik US$700 juta

Ilustrasi peningkatan utang luar negeri Indonesia.
Sumber :
  • Halomoney

VIVA – Utang Luar Negeri atau ULN Indonesia kembali meningkat di akhir Oktober 2018. Berdasarkan catatan Bank Indonesia, ULN pada periode itu sebesar US$360,5 miliar atau tumbuh 5,3 persen secara tahunan. 

Utang Luar Negeri RI Februari 2024 Naik Jadi US$407,3 MIliar, Ini Penyebabnya

BI juga mencatat, pertumbuhan utang luar negeri itu meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya, yang mencapai 4,2 persen secara tahunan atau di posisi US$359,8 miliar. 

Dalam keterangan tertulisnya, Bank Indonesia mengungkapkan, ULN yang meningkat sebesar US$700 juta dolar itu terdiri dari utang pemerintah dan bank sentral sebesar US$178,3 miliar, serta utang swasta, termasuk BUMN sebesar US$182,2 miliar. Peningkatan pertumbuhan ULN tersebut bersumber dari pertumbuhan ULN pemerintah dan ULN swasta.

Utang Luar Negeri RI Naik 2,7 Persen, Ini Sederet Pemicunya

Posisi ULN pemerintah sendiri pada akhir Oktober 2018, tercatat sebesar US$175,4 miliar atau tumbuh 3,3 persen secara tahunan. Pertumbuhannya disebut BI, meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2,2 persen secara tahunan.

Sementara itu, untuk posisi ULN swasta sendiri pada akhir Oktober 2018 tumbuh 7,7 persen secara tahunan, atau meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,7 persen secara, terutama didorong oleh pertumbuhan ULN pada sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas (LGA).

Utang Luar Negeri RI Naik Lagi, Tembus Rp 6.237 triliun

"ULN swasta tersebut sebagian besar dimiliki oleh sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor industri pengolahan, sektor LGA, serta sektor pertambangan dan penggalian. Pangsa ULN di keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 72,9 persen, relatif sama dibandingkan dengan pangsa pada bulan sebelumnya," jelas keterangan tertulis BI, Senin 17 Desember 2018.

Meski mengalami peningkatan, BI menilai, struktur ULN Indonesia tetap sehat, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2018 yang tetap stabil di kisaran 34 persen, atau di bawah batas aman yang ditetapkan sebesar 60 persen terhadap PDB. 

"Di samping itu, struktur ULN Indonesia tetap didominasi ULN berjangka panjang yang memiliki pangsa 86,9 persen dari total ULN. Bank Indonesia dan pemerintah terus berkoordinasi memantau perkembangan ULN dan mengoptimalkan perannya dalam mendukung pembiayaan pembangunan, tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," tulis BI. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya