Akibat Tsunami, Pemerintah Minta Pengelola KEK Siapkan Teknologi Baru

Rumah korban tsunami Banten terendam banjir
Sumber :
  • VIVA / Yandi Deslatama (Serang)

VIVA – Pemerintah meminta pengelola Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK, untuk menyiapkan teknologi baru yang bisa memprediksi bencana alam. Teknologi mitigas bencana itu didorong, setelah bencana tsunami Selat Sunda, menerjang delapan hektare area KEK Tanjung Lesung pada Sabtu malam, 22 Desember 2018, dengan estimasi kerugian mencapai Rp150 miliar.

Mengintip Potensi Ekonomi Daerah Pariwisata Super Prioritas Likupang

Sekretaris Dewan Nasional KEK, Enoh Suharto Pranoto mengungkapkan, hal itu perlu dilakukan, meski KEK saat ini telah memiliki Standar Operasional Pekerja (SOP), sumber daya manusia yang terlatih, dan memahami bencana, hingga jalur dan tempat evakuasi.

"Kami ke depannya, akan meminta supaya mereka punya teknologi baru yang bisa memprediksi kejadian bencana dan sebagainya," ujar dia, saat ditemui usai rapat koordinasi perkembangan KEK di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 27 Desember 2018.

Investasi KEK Capai Rp92,3 Triliun, Serap 26.741 Tenaga Kerja

Enoh menilai, teknologi mitigasi bencana itu penting diterapkan, demi menjaga kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya di KEK. Sebab, Indonesia merupakan negara yang termasuk ke dalam wilayah ring of fire atau sangat rawan bencana alam.

"Indonesia ini kan ring of fire, jadi kalau misalnya tidak boleh ada investasi (daerah rawan bencana), itu berarti satu Indonesia tidak ada investasi," ungkap Enoh.

KPK Pastikan Usut Tuntas Kasus Korupsi PT Nindya Karya

Selain itu, dia juga menegaskan, terkait proses pemulihan dan total kerugian yang melanda KEK, bukanlah menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan pihak pengelola sendiri. Karena, yang menjadi tanggung jawab pemerintah hanyalah untuk menciptakan iklim investasi yang baik di kawasan itu.

"Badan usahanya bukan pemerintah. Pemerintah hanya berikan fasilitas kemudahan perizinan, insentif pajak itu saja. "Akses jalan masuk wilayah itu pemerintah yang tanggung jawab. Tetapi, kerusakan di dalam kawasan KEK ada jalan rusak dan fasilitas itu tanggung jawab sendiri," tegasnya.

pabrik Pupuk Iskandar Muda-2 (PT.PIM) Aceh Utara

PIM dan PGN Berkolaborasi Kembangkan Bisnis di KEK Arun Aceh

Salah satu kolaborasi bisnis PIM dan PGN di KEK itu adalah pengembangan hilirisasi gas bumi, berbasis amonia dan metanol.

img_title
VIVA.co.id
26 Februari 2022