Menko Darmin Kumpulkan Mendag, Mentan dan Bos Bulog Bahas Impor

Ilustrasi jagung
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Tado

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar rapat koordinasi membahas persoalan jagung dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja di kantornya hari ini, Selasa 22 Januari 2019. 

Neraca Perdagangan Januari Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi RI

Pantauan VIVA, tampak hadir lebih awal, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso sekitar pukul 12.50 WIB. Kemudian disusul oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. 

Saat ditanyai awak media, para petinggi lembaga itu enggan berkomentar. Hanya Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita yang buka suara ke awak media sambil mengacungkan jari jempol. 

Neraca Perdagangan RI Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi Indonesia

"Katanya (bahas) jagung," ujar Enggar singkat di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta. 

Enggar pun lebih banyak berkomentar terkait jempol. Hanya saja, ia menampik bahwa jempol yang diacungkannya tersebut merupakan bentuk kampanye dari salah satu pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI. Ia mengatakan, simbol jempol yang dimaksudnya adalah perdagangan Indonesia hebat. 

Neraca Perdagangan Oktober Surplus, BI: Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

"Kalau ini (sambil mengacungkan jempol) hebat kan, kalau yang lain-lain kan kampanye, kalau ini perdagangan hebat," ujar mantan Ketua Umum Realestat Indonesia itu. 

Pemerintah diketahui telah memutuskan tambahan impor jagung dengan jumlah 30 ribu ton pada tahun ini. Impor jagung ini dimaksudkan untuk menstabilkan harga pakan ternak khususnya bagi peternak ayam petelur. 

Di satu sisi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman pada rapat dengan DPR kemarin mengatakan bahwa Indonesia juga berencana akan mengekspor jagung setelah harga di dalam negeri stabil. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya