Berkupon 8,15 persen, Pemerintah Resmi Luncurkan Sukuk Seri ST-003

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetyo

VIVA – Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, secara resmi meluncurkan instrumen Sukuk Tabungan seri ST-003 pada hari ini, Jumat 1 Februari 2019.

Kemenkeu Catat Aset Tanah PTNBH Senilai Rp161,30 Triliun

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman menjelaskan, langkah ini merupakan upaya pemerintah melalui pihaknya, dalam mencari pemenuhan akan kebutuhan pembiayaan.

"Jadi, kami ingin memenuhi kebutuhan pembiayaan, dan kita siapkan juga instrumennya," kata Luky di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Pemanfaatan Aset Negara Buat Bangun IKN Jadi Fokus Kerja DJKN 2022

Luky memastikan bahwa penerbitan Sukuk Tabungan seri ST-003 ini, merupakan kesempatan yang manfaatnya bisa dirasakan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. 

Sebab, dia meyakini bahwa potensi pasar dari salah satu instrumen investasi ini sangat besar, mengingat besarnya jumlah populasi masyarakat Indonesia yang didominasi kaum muslimin.

Mau Beli ORI021 Bunga 4,9 Persen, Ini 28 Mitra Distribusinya

Dengan demikian, Luky pun berharap, penerbitan Sukuk Tabungan seri ST-003 pada hari ini, akan meningkatkan jumlah investor domestik yakni dari masyarakat Indonesia sendiri.

"Kita punya potensi ritel kecil-kecil tapi banyak. Kita bicara 260 juta populasi masyarakat Indonesia, mayoritas muslim. Kecil-kecil, tetapi luar biasa besarnya. Jadi, gimana caranya kita tingkatkan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) ini, sekaligus meningkatkan investor domestik," ujarnya.

Diketahui, Sukuk Tabungan seri ST-003 ini ditawarkan dengan kupon 8,15 persen, yang terbentuk dari suku bunga BI-7 Days Reverse Repo Rate ditambah spread tetap 215 bps. 

Kupon ini bersifat mengambang dengan dasar, sehingga tidak akan turun lebih rendah bila suku bunga acuan BI tersebut turun tapi akan naik bila suku bunga lebih tinggi dari enam persen.

Instrumen ST-003 ini bersifat tabungan, tidak dapat ditransaksikan di pasar sekunder, dan tidak dapat dicairkan hingga jatuh tempo dua tahun ke depan. Namun, aturan lainnya memungkinkan bahwa para investor bisa melakukan pencairan dini maksimal 50 persen, setelah rentang waktu satu tahun.

Mulai hari ini, para investor ritel dipastikan sudah bisa membeli ST-003 , mulai Rp1 juta-Rp3 miliar secara online melalui 13 mitra distribusi. Yakni, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Tabungan Negara.

Selain itu, investor juga bisa membelinya melalui perusahaan sekuritas, yakni Trimegah Sekuritas, atau perusahaan efek khusus seperti Bareksa dan Tanamduit. 

Lalu, mereka bisa juga membeli melalui perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer (P2P) lending, seperti misalnya Investree dan Modalku. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya