Biayai KPR Milenial, BTN Targetkan Rp7 Triliun pada 2019

Executive Vice President Non-subsidized BTN Suryanti Agustinar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetyo

VIVA – Executive Vice President Non-subsidized and Consumer Lending Division PT Bank Tabungan Negara Tbk, Suryanti Agustinar mengaku pihaknya menargetkan kucuran kredit kepemilikan rumah sebesar Rp7 triliun bagi kalangan milenial, melalui program 'KPR Gaess' pada 2019.

Rawat Kesehatan Mental, Maybelline Beri Akses Konseling Gratis buat Gen-Z

Hal ini, merupakan tindak lanjut dari pencapaian BTN yang berhasil mengucurkan Rp1,7 triliun dalam rentang waktu tiga bulan, sejak program KPR Gaess tersebut di launching pada awal Oktober 2018 lalu.

"Karena, market kita kan ada di rentang usia 21-35 tahun, atau umur produktif yang memang sedang membutuhkan rumah," kata Suryanti di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 6 Februari 2019.

Apindo Usul di Kabinet Prabowo-Gibran Ada Kementerian Perumahan dan Perkotaan

Dalam rentang waktu tiga bulan, setelah KPR Gaess di launching ke publik pada awal Oktober 2018 lalu, Suryanti mengaku sudah membiayai program KPR untuk sekitar lima ribu konsumen dari kalangan milenial.

"Kemarin, kalau di rata-rata sekitar lima ribu KPR Gaess (yang sudah tersalurkan). Karena, yang ambil rumah rata-rata di kisaran Rp300 juta-Rp350 juta maksimal kreditnya," kata Suryanti.

Jaringan Internet Jadi Daya Tarik

Dia pun menjelaskan sejumlah keunggulan yang diberikan BTN dalam program KPR Gaess tersebut, seperti misalnya bunga kredit yang relatif murah, yakni hanya 6,69 persen.

"Jadi, bunga kredit murah berarti bebannya enggak mahal lah ya. Minimal kita fixed sampai tiga tahun," ujarnya.

Selain itu, adanya down payment ringan, yakni 0 persen bagi PNS, TNI dan Polri, serta satu persen bagi masyarakat umum, merupakan keunggulan lainnya dari KPR Gaess bagi kalangan milenial tersebut.

"Uang muka satu persen kan enggak berat lah ya. Jadi, kalau harga rumah Rp400 juta, paling uang muka Rp4 juta. Asal dia (milenial) mau sedikit menghemat, tidak jalan-jalan atau belanja-belanja dulu misalnya, dia kan bisa bayar DP," kata Suryanti.

Kemudian, lanjut Suryanti, biaya-biaya proses pun juga sudah diberikan keringanan, seperti misalnya bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, dan bebas biaya appraisal.

"Berarti dia (milenial) sebetulnya enggak perlu menyiapkan biaya proses mahal-mahal kan. Jadi, sebenarnya tanpa perlu uang banyak-banyak pun di awal, mereka sudah bisa mencicil rumah," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya