Amankan Beras Jelang Ramadan, Bulog Operasi Pasar hingga 31 Mei 2019

Sejumlah pekerja melakukan pengemasan beras di gudang Perum Bulog Subdivisi Regional (Drive) Meulaboh, Aceh Barat, Aceh
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

VIVA – Perum Bulog memastikan bakal terus melakukan operasi pasar hingga akhir Mei 2019, demi menjaga stabilitas harga beras, jelang memasuki bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada Juni 2019. 

Kebutuhan Beras SPHP se-Kalbar Hampir 200 Ton per Hari

Direktur Operasional dan Pengadaan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan, sejak Januari 2019, hingga saat ini, Perum Bulog melakukan operasi pasar sebanyak 180 juta ton. Namun, harga beras belum mengalami perubahan harga yang signifikan.

"Belum (ada kenaikan harga), meskipun ada kenaikan hanya di bawah 100 persen. Kami ditugaskan (operasi pasar) sampai dengan 31 Mei 2019, sesuai dengan surat Pak Mendag (Enggartiasto Lukita)," Rabu 6 Maret 2019.

Bantuan Pangan Beras Diklaim Berhasil Tekan Inflasi di 2023, Bulog Beberkan Datanya

Meski begitu, Tri mengungkapkan, operasi pasar yang dijalankan selama ini belum mampu direalisasikan secara maksimal, yakni dari yang ditugaskan sebanyak 13 ribu hingga 15 ribu ton per hari hanya mampu sebanyak dua sampai tiga ribu per hari akibat sudah masuknya masa panen

"Kemarin kan, sudah mulai ada panenkan di daerah-daerah. Kita antisipasi dengan stabilisasi harga KPSH (Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga) ya, program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga, beras yah," jelasnya.

Bulog Siap Impor 1 Juta Ton Beras pada 2024, Antisipasi Krisis Pangan

Selain itu, dia juga memastikan Bulog masih melakukan penyerapan beras petani hingga Januari, demi menjaga stok cadangan beras pemerintah. Pada periode itu serapan yang dilakukan Bulog, ditegaskannya, sudah mencapai 10 ribu ton dari target yang ditugaskan sebanyak 1,5 juta ton.

"Kita jalan, cuma kan harganya masih di atas HPP (Harga Pemebelian Pemerintah) ya, jadi kita mungkin belinya pakai fleksibilitas yang 10 persen," ujarnya.

Karena itu, dia mengungkapkan, kapasitas gudang Bulog saat ini masih kosong, dari yang mampu menampung sebanyak 3,9 juta ton komoditas menjadi hanya sebanyak 1,8 juta ton, termasuk komoditas lain di luar beras seperti gula san tepung terigu.

"Kita bisa serap 1,5 juta ton bisa, gudang kita kosong. Ya, masih bisa kan, pokoknya masih bisa, enggak ada masalah untuk penyerapan kecuali harganya sudah masuk," tegas dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya