Batalkan Impor Bawang Putih, Keputusan Mendag Dinilai Tepat

Bawang Putih.
Sumber :
  • Dwi Royanto/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita akhirnya menolak memberikan izin impor bawang putih sebanyak 100 ribu ton oleh Perum Bulog. Langkah Enggar dinilai positif karena berpihak pada kepentingan petani dalam negeri.

Neraca Perdagangan RI Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Mendag: Bagian dari Keberhasilan Kemendag

Ketua Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih menuturkan sebenarnya yang harus dilakukan pemerintah adalah bukan melakukan impor bawang putih, melainkan memaksimalkan operasi pasar.

Ia pun menilai, langkah Mendag yang menolak impor tersebut juga diyakini karena pemerintah sebenarnya mengetahui secara persis keberadaan stok bawang putih di pasaran.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

"Saya pikir lebih baik kita menolak impor dulu. Selain itu kita maksimalkan operasi pasar, karena bisa saja bawang putih masih ada di pasaran," ujar Henry dalam keterangannya dikutip, Selasa 9 April 2019.

Ia mengungkapkan, penolak impor itu sejatinya sejalan dengan program yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Terlebih, Presiden telah melihat area baru penanaman bawang putih Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

PB KAMI Laporkan Dugaan Oknum Pejabat yang Terima Suap Pengusaha Oli dan Sparepart Palsu

"Karena dulu sebelum perdagangan bebas 1998 itu kita cuma 10 persen impor bawang putih. Tapi setelah itu Indonesia tidak bisa membatasi perdagangan impor, akhirnya kita terbalik impornya besar," jelasnya.

Sedangkan, Ketua Bidang Pemberdaya Fortani, Pieter Tangka mengatakan, petani bawang putih sebenarnya cukup terbantu dengan adanya kebijakan impor yang mensyaratkan wajib tanam lima persen dari kuota impor. 

Namun, dengan diskresi impor bawang putih kepada Bulog, petani kecewa. "Kalau Bulog mengimpor, kan mereka tidak perlu menyediakan lahan untuk ditanam. Petani lebih suka impor yang biasa, yang ada kewajiban lima persen," ujar Pieter.

Ia juga memandang kebijakan impor bawang putih lewat Bulog menjadi makin mengecewakan karena Bulog sama sekali tidak memiliki pengalaman mengimpor komoditas ini. Hal ini bisa saja lahirkan 'lubang tikus' di mana Bulog akan sub kontrakkan kuota impornya kepada importir lain.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan tidak memiliki rencana untuk melakukan impor bawang putih dalam waktu dekat. Sebab, stok bawang putih dinyatakan masih cukup.

Selain itu, Enggar menyatakan tak jadinya melakukan impor disebabkan karena adanya rekomendasi dari Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) dan Ombudsman.

"Kita sesuai dengan Menteri Pertanian, saya ikutin betul. Sebab kasihan petani yang sudah menanam itu, lalu dari KPPU dan Ombudsman juga menyampaikan itu. Jadi Kita ikutin (tidak impor)," jelas Enggar.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya