- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA – PT Bank Negara Indonesia Tbk, memastikan bakal segera merealisasikan pembentukan perusahaan modal ventura pada Juni 2019. Pembentukan itu ditujukan untuk memuluskan jalan perusahaan untuk ekspansi layanan digital.
Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BNI, Dadang Setiabudi mengatakan, pembentukan perusahan modal ventura tersebut utamanya ditujukan sebagai alat melakukan akuisisi perusahaan rintisan layanan keuangan digital atau fintech.
Sebabnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara ketat membatasi gerak perbankan untuk melakukan investasi langsung ke industri fintech. Investasi secara langsung hanya dapat dilakukan pada fintech yang masuk dalam kategori Lembaga Jasa Keuangan.
"Diharapkan, Juni kita sudah punya venture capital. Itu kan alat kita untuk mengakuisisi start up yang memang potensial bisa dikerjasamakan," kata dia, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 24 April 2019.
Untuk mendirikan perusahaan tersebut, BNI telah menyiapkan modal sebesar Rp250 miliar. Dengan begitu, lanjut dia, BNI dapat leluasa mengakusisi berbagai industri fintech, baik yang berupa peer to peer landing, payment gateway, hingga e-commerce.
"Kita sudah kolaborasi dengan fintech start up maupun e-commerce kurang lebih 600, terutama untuk yang payment gateway melalui virtual account. Target tahun ini 1.000, itu jalan terus," tegas dia. (asp)
LPEI Bakal Luncurkan E-Commerce Serupa Amazon-Alibaba, UKM RI Bersiap Ekspansi ke Pasar Global
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) berencana meluncurkan aplikasi e-commerce di tahun 2024 ini, serupa Amazon dan Alibaba.
