Jelang Lebaran, Impor Daging Beku hingga Sepatu Atletik Naik

Ilustrasi daging sapi impor .
Sumber :

VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat, laju impor pada April 2019 mengalami kenaikan di segala sektor menurut penggunaan barangnya. Pada bulan itu, total impor tercatat sebesar US$15,10 miliar, naik 12,25 persen secara bulanan atau month to month (mtm).

Hasil Kolaborasi Kemenag, KPI dan MUI Hasilkan Pemenang Anugerah Syiar Ramadan 2024

Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan, laju impor tercepat pada periode menjelang Ramadan dan Lebaran 2019 itu, terjadi untuk sektor barang konsumsi. Yakni meningkat 24,12 persen secara bulanan dengan nilai US$1,42 miliar.

"Bahwa barang konsumsi kalau lihat pattern-nya, menjelang Ramadan impor akan masih meningkat. Pattern-nya selalu begitu, ada peningkatan di sana, puncaknya mendekati akhir Ramadan maupun Lebaran," kata dia di kantornya Rabu 15 Mei 2019.

Indonesian Economy Grows 5,11 Percent in Q1 2024

Adapun barang konsumsi yang mengalami kenaikan impor cukup tinggi, disebutkannya yakni daging beku dari yang senilai US$40,5 juta pada Maret 2019 menjadi US$64,1 juta pada April 2019.

"Dari India dan Amerika Serikat untuk jaga pasokan kalau ada permintaan tinggi, karena biasanya meningkat jelang Ramadan dan Lebaran," ungkap dia.

Bukan Cuma Rancang Busana, IFPC Lahirkan Pengusaha Mode Muda Indonesia

Kemudian, diikuti oleh buah-buahan, seperti apel asal Australia dari yang senilai US$18,8 juta menjadi sebesar US$39,1 juta, buah pir dari US$10,3 juta menjadi US$24,5 juta, serta anggur dari US$24,4 juta menjadi US$27,7 juta.

Di samping itu, impor konsumsi terbesar bulan itu juga berasal dari barang jenis sepatu olahraga atau atletik dari yang di bulan sebelumnya senilai US$10,8 juta menjadi senilai US$20 juta pada April 2019. 

"Running and athletic shoes ini lebih karena pola Ramadan. Konsumsi meningkat 24,12 persen jadi memang berbagai barang konsumsi dibutuhkan," tuturnya.

Di samping barang konsumsi, untuk sektor barang bahan baku atau penolong naik 12,09 persen secara bulanan dengan nilai US$11,33 miliar. Barang yang meningkat di sektor itu antara lain main board, beberapa barang kimia dan juga bungkil kedelai untuk pakan ternak.

Sementara itu, untuk sektor barang modal, secara bulanannya naik sebesar 6,78 persen dengan nilai sebesar US$2,35 miliar. Adapun barang-barang yang termasuk meningkat pesat di sektor tersebut seperti mesin maupun aeroplane. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya