Rusuh Demo Pilpres, AP I Perketat Pengamanan 14 Bandara

Ilustrasi-Pengamanan Bandara Ngurah Rai Bali
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

VIVA – PT Angkasa Pura I melakukan pengetatan keamanan di 14 bandara yang berada di bawah pengelolaannya. Pengetatan itu dilakukan untuk mengantisipasi keamanan usai pengumuman hasil Pemilihan Umum pada 21 Mei 2019.

AP I Terapkan Aturan Baru Perjalanan Udara Domestik, Ini Rinciannya

Adapun Bandara-bandara yang dikelola itu di antaranya Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Juanda di Surabaya, Bandara Adisutjipto di Yogyakarta, hingga Bandara El Tari yang berlokasi di Kupang.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi mengatakan, sejak periode itu, AP I telah memberikan surat edaran khusus untuk meningkatkan keamanan di bandara-bandara tersebut. Pengamanan dilakukan hingga Lebaran 2019.

AP II Targetkan 20 Bandaranya Pakai PLTS di 2025

"Karena dampak pengumuman hasil Pemilu, mau tidak mau buat kota tingkatkan kewaspadaan. Jadi kita sudah beri edaran khusus untuk meningkatkan pengamanan dari kemarin sampai Lebaran. Jadi saya ingin pastikan di bandara faktor pengamanan jadi prioritas kita," kata dia di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2019.

Secara teknis, Direktur Operasional PT Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose menambahkan, peningkatan pengamanan pertama yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pemeriksaan secara acak atau random bagi kendaraan yang mau masuk bandara.

Terminal A Bandara Adisutjipto Kembali Dibuka

"Dalam kondisi begini kita random 20 persen. Biasanya enggak sampai 10 persen, kalau normal 10 persen paling tinggi tapi kita 20 persen atau berdasarkan laporan pihak intelijen. kalau lebih dari itu kita lakukan jadi koordinasinya intens," tegasnya.

Selanjutnya, keamanan yang ditingkatkan adalah patroli gabungan antara AP I, Aviation Security, Kepolisian dan TNI dengan frekuensi hampir setiap jam dari yang biasanya hanya dalam rentang waktu tiga sampai empat jam sekali.

"Kemudian pengamanan area parimeter atau pagar bandara. Potensi-potensi seperti itu lebih banyak lagi peningkatan patroli. Kemudian area-area tertentu rawan seperti parkir. Profiling juga jadi dari pengunjung bandar dilakukan," tegasnya. 

Adapun titik-titik kritis yang telah dipetakan, menurutnya terletak di bandara ramai atau padat penumpang, seperti di Surabaya, Yogyakarta, Bali. Meski begitu, pengetatan keamanan itu dipastikannya telah diberlakukan di seluruh bandara yang ada di bawah pengelolaannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya