Kata BI Inflasi Mei Masih Wajar, Ini Penjelasannya

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

VIVA – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi selama Mei 2019, mencapai 0,68 persen secara bulanan atau 3,2 persen secara tahunan. Bank Indonesia menilai angka itu masih wajar.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menjelaskan, tingkat inflasi Mei 2019 sebesar 0,68 persen itu terjadi karena adanya faktor musiman tahunan, yakni dinamika di sepanjang bulan suci Ramadan dan momentum Hari Raya Idul Fitri 1440 H.

Sehingga, Perry pun menilai bahwa hal tersebut masih berada dalam batas wajar, karena pihak BI juga mengaku masih dapat menjaga stabilitas tersebut. 

Bos BI Ungkap Pentingnya Instrumen Keuangan Berkelanjutan di G20

"Kami menyakini ini adalah musiman (akibat) Lebaran, dan ke depannya itu inflasi masih akan rendah dan terkendali faktornya," kata Perry di sela acara Halal Bihalal BI-OJK, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Senin 10 Juni 2019.

Mengenai faktor apa saja yang menjadi latar belakang dari inflasi Mei 2019 yang mencapai 0,68 persen itu, Perry pun menjabarkannya.

BI: Obligasi Hijau Catatkan Penerbitan Tertinggi pada 2021

Menurutnya, terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab inflasi, yakni pertama adalah membaiknya ekspektasi para pelaku pasar. Sementara faktor kedua, lanjut Perry, adalah karena pasokan dari barang dan jasa yang dinilai mencukupi.

"Kemudian, faktor ketiga ialah koordinasi yang erat antara Bank Indonesia dengan pemerintah, baik untuk respons kebijakan BI, maupun melalui koordinasi dari TPI juga membuat inflasi masih terjaga dengan kondusif," ujarnya.

Ilustrasi Telur Ayam.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

BPS mencatat deflasi pada Agustus tetapi ada komoditas penyumbang inflasi, yaitu beras dan telur, Pemerintah perlu melakukan upaya agar inflasi tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2022