Industri Properti Australia Bergeliat, Crown Pede Kuasai Pasar

Ilustrasi apartemen Crown Group di Australia.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Perusahaan properti nasional terus melakukan ekspansi bisnisnya di luar negeri saat ini di tengah kondisi ekonomi global yang tidak menentu saat ini. Salah satunya ada Crown Group di Australia. 

Kalahkan 11 Negara, Siswa Indonesia Sabet Emas Kompetisi Matematika Internasional di Australia

Konsultan Properti Senior Crown Indonesia, Reiza Arief mengatakan, ada tanda-tanda positif yang menunjukkan pasar properti di Australia akan kembali kuat dalam waktu dekat. Khususnya pada 2020. 

Hal itu diungkapkan berbagai survei yang menunjukkan, ada lonjakan kepercayaan dan aktivitas pembeli dalam 3 bulan terakhir. Keputusan Australian Prudential Regulation Authority (APRA) yang melonggarkan pembatasan pinjaman untuk pembeli rumah, dan penurunan suku bunga pun juga mendorong peningkatan kinerja sektor tersebut.  

Turis Australia Ngeluh Terjangkit DBD di Bali, Menkes Bilang Harusnya Bersyukur

"Pasar properti Australia secara historis mengalami koreksi setiap 5 atau 6 tahun. Namun dengan fundamental ekonomi yang kuat dan pertumbuhan populasi yang sehat, pasar terus melambung dan secara statistik meningkat dari tahun ke tahun," kata Reiza dikutip dari keterangan resminya, Selasa 9 Juli 2019. 

Survei yang dilakukan oleh ANZ dan Dewan Properti Australia, hingga kuartal III 2019, kepercayaan industri meningkat properti sebesar 13 poin. Peningkatan ini terjadi di sebagian besar kawasan Australia.

Media Asing Sebut Penampilan Timnas Vietnam Jauh di Bawah Indonesia: Sangat Kontras

Head of Australian Economics ANZ, David Plank mengatakan, penyesuaian beberapa kebijakan sektor properti di Australia tersebut membuat pasar lebih bergairah. Khususnya di sektor properti hunian. 

"Beberapa bulan terakhir terjadi penurunan suku bunga, usulan perubahan suku Bunga dasar oleh pemerintah, dan dihapusnya ketidakpastian dari dampak kemungkinan perubahan kebijakan pajak telah mendorong sentimen positif terhadap industri hunian," ungkapnya.

Sementara itu, menurut data terbaru CoreLogic, nilai hunian di kota Sydney dan Melbourne mencatat sedikit kenaikan masing-masing sebesar 0,1 persen dan 0,2 persen pada Juni. Kepala penelitian CoreLogic, Cameron Kusher, menilai, kenaikan tersebut pertanda bahwa kondisi bisnis properti di negara tersebut sudah mulai membaik. 

"Sepanjang tahun ini, kami telah melihat penurunan yang terjadi secara konsisten di Sydney dan Melbourne, namun sepertinya the worst is over"

Lebih lanjut Reiza Arief mengatakan, besarnya potensi sektor properti di Australia juga terlihat dari kinerja penjualan Crown Group. Hal itu terlihat pada penjualan properti Infinity by Crown Group, yang dalam 6 minggu setelah selesai dibangun, sudah mampu disewakan hingga 60 persen dari total unit. 

"Ini menunjukkan bahwa selalu ada permintaan untuk tempat tinggal yang indah dan nyaman di kawasan pinggiran kota, seperti yang ditawarkan selama ini oleh Crown Group," tambahnya. 

Crown Group saat ini memiliki proyek hunian vertikal di enam lokasi di kota Sydney, Brisbane dan Melbourne serta Amerika Serikat dan Indonesia. Empat proyek apartemen utama saat ini juga sedang dibangun di Sydney.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya