Karyawan Garuda Ingin Punya Pemimpin Berakhlak Baik

Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) memberikan keterangan pers.
Sumber :
  • VIVAnews/Edwien Firdaus

VIVA – Menteri BUMN Erick Thohir memberhentikan Ari Askhara yang diduga melakukan penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brampton dari jabatannya sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia. Direktur Keuangan
dan Manajemen Risiko Fuad Rizal pun ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) dirut Garuda.

Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I-2024 Naik 18,07 Persen

Fuad Rizal ditunjuk sebagai Plt Dirut Garuda melalui Keputusan Dewan Komisaris Nomor: Dekom/SKEP/001/2019 tertanggal 5 Desember 2019. Soal penunjukkan itu, Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) tak mempersoalkannya. 

Sekretaris Jenderal IKAGI, Jacqueline Tuwanakotta mengatakan bahwa yang dibutuhkan karyawan perusahaan
penerbanga pelat merah itu saat ini adalah pimpinan yang mampu bekerja dan memiliki akhlak baik.  

RI Siapkan Gugatan ke Airbus Atas Dugaan Kasus Suap Pembelian Pesawat

"Sebaiknya direktur yang memimpin Garuda adalah orang yang berakhlak baik biar yang baik untuk membangun Garuda Indonesia tercinta," kata dia, Minggu, 8 Desember 2019, seperti dikutip dari VIVANews. 

Ketika disingung mengenai rekam jejak Fuad di Garuda, dia mengaku tak memahaminya. Seperti diketahui, Ari diduga memoles laporan keuangan perusahaan tahun lalu menjadi positif, padahal sebenarnya merugi. 

Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang pada Puncak Arus Mudik 2024

"Saya kurang tahu, tetapi kalau beliau ditugaskan membuat laporan keuangan sebaiknya dilakukan dengan baik dan proporsional," ujarnya. 

Sementara Dewan Komisaris Garuda sudah memberhentikan sementara sejumlah direksi yang terlibat dalam kasus penyelundupan tersebut. Namun, Komisaris Utama Garuda Sahala Lumban Gaol belum mau mengungkapkan nama-nama direksi yang diberhentikan.

Kendati demikian, selain Ari, ada tiga direksi lain yang diketahui berada dalam penerbangan dari Toulouse, Prancis ke Cengkareng, Banten. Mereka, yakni Iwan Joeniarto, Muhammad Iqbal, dan Heri Akhyar. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya