VIVAnews - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) diproyeksikan mencatat kinerja yang positif pada tahun buku 2009 maupun tahun ini. Ekspansi usaha yang rajin dilakukan, diprediksi mendorong harga saham perseroan menuju targetnya di Rp 1.800.
Menurut analis PT BNI Securities Maxi Liesyaputra, manajemen JSMR menyatakan bahwa laba bersih perseroan untuk tahun 2009 yang belum diaudit mencapai Rp 900 miliar, naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya Rp 707,8 miliar.
"Pencapaian yang lebih tinggi tersebut antara lain akibat realisasi bunga pinjaman lebih rendah dari yang direncanakan," kata dia melalui risetnya kepada VIVAnews di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2010.
Dia menambahkan, pada tahun 2009, manajemen JSMR juga memperkirakan perseroan akan mencatat pendapatan yang belum diaudit sebesar Rp 3,6 triliun.
Sementara itu, dalam tiga sampai empat tahun ke depan, perseroan menyiapkan investasi senilai Rp 25 triliun dengan sebagian dana investasi berasal dari pinjaman perbankan.
"Untuk tahun 2010, Jasa Marga menyiapkan anggaran Capex (belanja modal) Rp 3 triliun, antara lain untuk penambahan jalur, serta kapasitas kendaraan," kata Maxi.
Maxi memperkirakan, JSMR akan mencatat pendapatan Rp 3,65 triliun, dengan laba bersih Rp 801 miliar pada tahun buku 2009. Di mana, pada tahun lalu perseroan mencatat pendapatan luar biasa sejumlah Rp 124 miliar, yang berasal dari kenaikan nilai kepemilikan 23 persen saham di JORR
W1.
"Kami memiliki outlook yang cukup positif terhadap peningkatan kinerja perseroan, didukung ekspansi dalam pengembangan beberapa ruas tol yang sedang dilakukan JSMR pada saat ini," ujarnya.
Namun, Maxi mengakui, perlu diperhatikan juga bahwa kendala utama dalam ekspansi perseroan tersebut adalah pembebasan lahan. "Untuk tahun 2010, diperkirakan JSMR akan membukukan pendapatan Rp 4,3 triliun, dengan laba bersih Rp 1 triliun," tuturnya.
antique.putra@vivanews.com
Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai melakukan pemeriksaan terhadap 31 WNA asal Korea Selatan dan 1 WNI dalam pembuatan film reality show' Pick Me Trip in Bali'.
