- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Harga emas internasional naik lebih tinggi pada perdagangan Senin pagi, 21 September 2020. Hal ini ditopang oleh dolar yang lebih lemah, sementara pembatasan baru yang dipicu oleh virus corona secara global merusak harapan pemulihan ekonomi yang cepat. Fokus investor kini masih tertuju pada pidato pembuat kebijakan Bank Sentral AS, Federal Reserve yang akan dirilis pekan ini.
Dilansir dari The Economic Times, harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi US$1.954,65 per ons. Sedangkan, emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi US$1.959,90.
Indeks dolar saat ini turun 0,1 persen terhadap para pesaingnya, membuat emas lebih menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lain.
Emas Domestik
Di dalam negeri, harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pagi ini dibanderol seharga Rp1.024.000 per gram. Harga itu naik Rp1.000 per gram dibanding perdagangan sebelumnya.
Dikutip dari data Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, pembelian kembali atau buyback ditetapkan seharga Rp926 ribu per gram, juga naik Rp1.000 per gram dari perdagangan sebelumnya.
Baca juga: Dentuman juga Terdengar di Pondok Cabe, Ini Hasil Monitoring BMKG
Adapun harga emas berdasarkan ukuran, yakni lima gram dijual Rp4,9 juta, 10 gram Rp9,73 juta, 25 gram Rp24,21 juta, dan 50 gram Rp48,34 juta.
Kemudian, emas 100 gram dibanderol Rp96,61 juta, 250 gram Rp241,26 juta, dan emas 500 gram Rp482,32 juta.
Selanjutnya, untuk ukuran emas terkecil dan terbesar yang dijual Antam pada hari ini, yaitu 0,5 gram dibanderol Rp542 ribu dan 1.000 gram sebesar Rp964,6 juta.
Untuk produk batik all series, ukuran 10 gram dan 20 gram dipatok masing-masing Rp10,39 juta dan Rp20,23 juta.
Antam juga mencatat emas ukuran 0,5 gram dan 1 gram belum tersedia di butik logam mulia. (ren)
