Ekspor RI Tumbuh 6,97 Persen, Migas dan Non-migas Sama-sama Menanjak

Ekspor-Impor
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya kenaikan ekspor pada September 2020 sebesar 6,97 persen. Kenaikan ekspor dipengaruhi oleh pesatnya ekspor minyak dan gas bumi atau migas yang tumbuh mencapai 17,43 persen, sedangkan non-migas 6,47 persen.

Rukun Raharja Cetak Laba Bersih US$8 Juta di Kuartal I-2024

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pada September 2020 nilai ekspor tercatat sebesar US$14,01 miliar, lebih tinggi dari Agustus 2020 sebesar US$13,10 miliar. Sementara itu, dibandingkan September 2019 sebesar US14,08 miliar memang masih lebih rendah.

"Tapi ini tentunya irama yang menggembirakan karena ekspor nya naik baik migas dan non-migas," kata dia saat konferensi pers, Kamis, 15 Oktober 2020.

Jajaki Potensi Blok Migas Internasional, Pertamina Gandeng ENI

Baca juga: BI: Utang Luar Negeri RI Capai US$413,4 Miliar hingga Agustus 2020

Suharyanto menjelaskan, peningkatan ekspor migas disebabkan oleh meningkatnya ekspor hasil minyak 46,43 persen menjadi US$153,7 juta, ekspor minyak mentah 19,37 persen menjadi US$154,8 juta, dan ekspor gas 8,39 persen menjadi US$394,6 juta.

Turun 12,76 Persen, BPS Catat Kinerja Impor Maret US$17,96 Miliar Gegara Ini

Sementara itu, peningkatan terbesar ekspor non-migas September 2020 terhadap Agustus 2020 terjadi pada besi dan baja 32,48 persen menjadi US$266,0 juta, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada logam mulia, perhiasan atau permata 13,32 persen menjadi US$113,2 juta.

Adapun berdasarkan sektornya, ekspor produk industri pengolahan meningkat 7,37 persen yang disumbang oleh peningkatan ekspor besi dan baja. Demikian juga ekspor produk pertanian meningkat 20,84 persen disumbang oleh peningkatan ekspor sayur-sayuran. 

"Sementara ekspor produk pertambangan dan lainnya menurun 4,10 persen yang disebabkan oleh menurunnya ekspor lignit, batubara maupun bijih logam," ungkap Suhariyanto.

Ekspor non-migas Indonesia pada September 2020 mayoritas dikirim ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang masing-masing mencapai US$2,62 miliar, US$1,68 miliar, dan US$1,06 miliar, dengan peranan ketiganya mencapai 40,41 persen terhadap total ekspor.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya