Menteri ESDM: RI Butuh Penemuan Ladang Minyak Besar Baru

Menteri ESDM Arifin Tasrif
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro

VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan saat ini Indonesia memerlukan giant discovery atau penemuan kembali ladang minyak yang besar, untuk memenuhi konsumsi yang juga akan semakin besar di masa depan.

Menteri ESDM Sebut Subsidi BBM Berpotensi Membengkak, Ini Penyebabnya

Hal itu diutarakan Arifin dalam diskusi virtual peluncuran buku “An Introduction Into The Geology of Indonesia” karya Prof. DR. R. P. Koesoemadinata.

"Karenanya kita membutuhkan tambahan lebih dari satu juta barel per hari," kata Arifin dalam telekonferensi, Senin 16 November 2020.

Soal Kasus Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Menteri ESDM Buka Suara

Arifin mengatakan, hal ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah ke depannya, terkait bagaimana pemerintah bisa melakukan penemuan terhadap 68 potensi cekungan yang ada di wilayah Indonesia.

Baca juga: Ibu Muda di Depok Sudah Coba Bunuh Diri 5 Kali

Rampung Juni 2024, Menteri ESDM: Divestasi Saham Freeport Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak

Sebab, berdasarkan data soal jumlah cadangan energi saat ini, cadangan minyak bumi tercatat masih ada sebanyak 3,77 miliar barel, gas bumi 77,3 triliun cubic feet, dan batu bara sekitar 37,6 miliar ton.

Maka, Arifin menegaskan, bahwa upaya untuk melakukan eksplorasi yang sangat masif, masih sangat perlu dilakukan oleh pemerintah dan para stakeholder terkait lainnya. "Karena saat ini catatan produksi migas kita terus mengalami penurunan," ujar Arifin.

Arifin menjelaskan, hal ini terjadi salah satunya karena kondisi dari lapangan-lapangan migas yang ada di Indonesia saat ini yang sudah berumur sangat tua.

Diutarakannya, penemuan cadangan minyak yang besar, setelah penemuan cadangan Blok Cepu, menjadi pekerjaan rumah yang cukup berat bagi pemerintah, dan para stakeholder terkait lainnya.

"Demikian juga halnya di subsektor pertambangan mineral dan batu bara, yang juga masih memerlukan kegiatan eksplorasi," lanjut Arifin. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya