YLKI: Masyarakat Kurang Paham Dampak BBM Premium bagi Lingkungan

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyoroti dampak penggunaan bahan bakar minyak (BBM) oleh masyarakat, dan kaitannya dengan aspek kesehatan, lingkungan, serta keunggulan terhadap mesin kendaraan.

Harga Eceran Tertinggi Beras Medium Dinaikkan Meski Panen Raya, Ini Rinciannya Per Wilayah

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menjelaskan, masyarakat yang memahami dampak penggunaan Premium terhadap aspek kesehatan jumlahnya tercatat paling rendah, yakni hanya mencapai sekitar 23,8 persen.

Kemudian, persentase masyarakat yang memahami dampak penggunaan Premium terhadap lingkungan saat ini telah meningkat menjadi 30,1 persen. Namun masih kalah dari persentase masyarakat yang memahami dampak penggunaan Premium bagi keunggulan mesin mencapai 48,9 persen.

Khasiat Premium DNA Salmon Soap, Beri Manfaat Luar Biasa Kesehatan dan Kecantikan Kulit

"Artinya, masyarakat lebih mengerti masalah keandalan jenis bahan bakar Premium terhadap mesin. Tapi mereka kurang memahami bahwa BBM jenis Premium juga berdampak terhadap aspek kesehatan dan juga bagi lingkungan," kata Tulus dalam telekonferensi, Jumat, 27 November 2020.

Baca juga: Menko Luhut Ungkap Dosa Besar Seorang Pemimpin

Harga Eceran Tertinggi Beras Naik, Bos Bapanas Buka-bukaan Alasannya

Tulus mengatakan, dari satu sudut pandang itu saja sebenarnya sudah bisa terlihat bagaimana perilaku masyarakat, terkait penggunaan BBM jenis Premium dan kepedulian mereka terhadap lingkungan serta kesehatan.

"Di mana (dampak terkait aspek) kesehatan menjadi aspek yang paling rendah, padahal ujungnya adalah soal kesehatan masyarakat itu sendiri," kata Tulus.

Di sisi lain, YLKI juga menyebut bahwa terdapat kaitan antara pemahaman akan dampak penggunaan Premium, dengan tingkat pendidikan masyarakat. Baik bagi masyarakat yang memilih menggunakannya atau masyarakat yang memilih menggunakan BBM jenis lain.

Di mana, masyarakat yang berpendidikan lebih tinggi dinilai lebih paham mengenai bagaimana dampak penggunaan Premium, dibandingkan dengan masyarakat yang pendidikannya rendah.

"Ini normal saya kira karena semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin banyak wawasannya. Sehingga dia akan semakin mengerti tentang dampak atau manfaat Premium atau bahan bakar lain," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya