Reshuffle Kabinet, Bank Mandiri Ungkap Harapan Pasar Keuangan

Jokowi saat mengumumkan reshuffle kabinet. (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Presiden Joko Widodo berencana untuk mengenalkan sejumlah menteri barunya ke hadapan publik, pada hari ini, Selasa, 22 Desember 2020. Meski belum secara rinci disampaikan, hal itu telah terkonfirmasi oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Anies soal Tawaran Jadi Menteri di Kabinet Prabowo: Belum Ada yang Ngajak

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Andry Asmoro menanggapi isu reshuffle kabinet Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin yang kini tengah berembus kencang.

Dia menegaskan, yang diharapkan pelaku pasar saat ini adalah perombakan kabinet pemerintahan yang bisa menghasilkan penanganan COVID-19 lebih baik.

AHY Ogah Bebankan Prabowo soal Jatah Menteri Buat Demokrat

"Nah, ujung-ujungnya kalau reshuffle kabinet memang menghasilkan kemudian dampaknya di sektor kesehatan seperti itu bayangan saya ini bisa dorong peningkatan confidence pasar dan dampaknya ke perekonomian relatif meningkat," tutur Andry, Selasa, 22 Desember 2020.

Baca juga: Pemerintah Pastikan Vaksinasi COVID-19 Dimulai Akhir Januari 2021

Jokowi Didampingi 2 Menteri dari PDIP ke BSD, Hadiri Acara Ini

Menurut dia, pelaku pasar keuangan dan ekonomi saat ini memang tengah membutuhkan adanya peningkatan kemampuan pemerintah dalam menangani COVID-19.

"Bahwa perekonomian juga butuh adanya kenaikan peringkat dari confidence. Itu ujungnya bahwa penanganan COVID-19 yang relatif lebih baik, artinya ke depan kita bisa cegah adanya peningkatan kasus," kata dia.

Jika penyebaran pandemi COVID-19 bisa ditekan hingga tiga bulan mendatang atau kuartal I-2020, menurutnya, akan meningkatkan mobilitas masyarakat.

"Kalau misalnya dalam tiga bulan ke depan kemudian jumlah korban COVID-19 misalnya penambahannya cuma 100 orang maksimal, atau bahkan di bawah 100 orang pasti orang langsung boosting mobilitas dan confidence-nya juga," ucapnya.

Meski begitu, dia tidak ingin mengomentari menteri-menteri mana saja yang perlu diganti, termasuk Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

"Kalau isu diganti menteri Kesehatan saya enggak ngerti, terus terang no comment saya jawabnya. Saya enggak bisa komentar untuk isu apakah diganti atau tidaknya kemudian akan meningkatkan (confidence), tapi ujungnya seperti itu jawaban saya," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya