Sri Mulyani Taruh Harapan Besar ke Pemimpin WTO Baru

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ngozi Okonjo-Iweala Direktur Jenderal WTO Baru.
Sumber :
  • instagram @smindrawati

VIVA – Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization resmi menunjuk Ngozi Okonjo-Iweala sebagai pimpinan baru. Dia ditunjuk sebagai Direktur Jenderal WTO setelah 164 anggota WTO melakukan pertemuan virtual pada kemarin malam, 15 Februari 2021.

Tega! Ayah di Medan Jual Anaknya Usia 11 Bulan Rp 15 Juta di Facebook

Ngozi merupakan mantan menteri luar negeri dan menteri keuangan Nigeria. Dia juga pernah menjabat sebagai direktur pelaksana Bank Dunia. Dalam posisi barunya ini dia menjadi Dirjen WTO perempuan pertama dalam sejarah organisasi tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang mengaku sebagai teman dekatnya menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya Ngozi sebagai pimpinan WTO. Dia menyampaikannya dengan mengunggah foto bersama Ngozi di akun instagram @smindrawati.

Harga Emas Hari Ini 8 Mei 2024: Produk Antam Merosot, Global Bervariasi

"Big congratulations to my dear friend Ngozi Okonjo-Iweala to be appointed as the Director General of World Trade Organization. The first woman as DG..!" kata Sri dikutip Selasa, 16 Februari 2021.

Sri menilai akan banyak tugas besar dan penting yang harus dilakukan Ngozi dalam mereformasi organisasi tersebut. Ngozi menurut Sri harus bisa menciptakan perdagangan yang adil, kesempatan perdagangan yang setara dan kemakmuran antar negara di dunia.

IHSG Dibayangi Konsolidasi Wajar Jelang Rilis Data Cadangan Devisa

"Huge and important tasks ahead to reform the @worldtradeorganization to create a fair trade and equal opportunities and prosperity for all," tegas Sri.

Dikutip dari berbagai sumber, wanita kelahiran Nigeria 13 Juni 1954 tersebut menyelesaikan gelar pendidikan tingginya di Harvard University pada 1976 dan mendapatkan gelar PhD dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Orang Afrika pertama yang memimpin organisasi berkantor pusat di Swiss itu menyatakan perlunya membangun kembali kepercayaan perdagangan antara Amerika Serikat dan China sambil mencoba menemukan bidang yang menjadi minat bersama. 

Dia mendukung inisiatif yang sedang berlangsung di antara AS, Uni Eropa dan Jepang yang bertujuan mengembangkan disiplin baru dalam iklim perdagangan dunia untuk subsidi industri, perusahaan milik negara, dan transfer teknologi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya