Yasonna Laoly Teken 45 PP dan 4 Perpres Aturan Turunan UU Cipta Kerja

Menkumham Yasonna H Laoly
Sumber :
  • VIVA/Edwin Firdaus

VIVA – Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly mengaku telah menandatangani 45 Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Selain itu, Yasonna juga menyebut empat Peraturan Presiden (Perpres) yang juga amanat UU Cipta Kerja.

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

"Saya didampingi Dirjen Peraturan Perundang-Undangan, menandatangani pengundangan 45 Peraturan Pemerintah (PP) dan 4 Peraturan Presiden sebagai amanat dari UU Cipta Kerja. Sesuai ketentuan Pasal 185 ayat 1 UU Nomor 11 Tahun 2020, Peraturan Pelaksana undang-undang ini wajib ditetapkan tiga bulan sejak UU Cipta Kerja ditetapkan," ujar Yasonna dalam keterangannya kepada awak media, Rabu, 17 Februari 2021.

Yasonna menerangkan, draf 45 PP dan 4 perpres turunan UU Cipta Kerja tersebut dapat diakses di laman Kemenko Perekonomian. Sehingga, aturan tersebut terbuka bagi publik untuk mengetahuinya.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Baca juga: IHSG Dibuka Bergejolak Pagi Ini, Intip Rekomendasi Saham Pilihan

"Dalam pembahasan RPP selama 3 bulan, pemerintah memberi akses yang luas kepada masyarakat dan stakeholders untuk memberi masukan pada tiap RPP. Draf dapat diunduh dari website Kemenko Perekonomian," kata Yasonna.

Tokoh Hindu Sebut World Water Forum ke-10 Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga Bali

Yasonna berharap pemberlakuan aturan turunan UU Cipta Kerja dapat segera memulihkan perekonomian nasional.

"Dengan diundangkannya peraturan pelaksana UU Cipta Kerja, diharapkan bisa segera berdampak pada upaya pemulihan perekonomian nasional sekaligus menjadi momentum untuk menegaskan tahun kebangkitan Indonesia," ujarnya.

Yasonna mengklaim, sejak awal UU Cipta Kerja dibuat untuk menjadi stimulus positif bagi peningkatan dan pertumbuhan ekonomi nasional. Sehingga akan membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat.

UU Cipta Kerja ini, menurut dia, juga merupakan terobosan dan cara pemerintah menangkap peluang investasi dari luar negeri lewat penyederhanaan izin dan pemangkasan birokrasi.

Diketahui, jumlah 49 aturan pelaksana teraebut menambah daftar aturan turunan yang telah diundangkan. Sebelumnya, sudah ada dua PP yang ditetapkan menjadi aturan, yakni PP No. 73 tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi.

Kemudian, PP No. 74 tahun 2020 tentang Modal Awal Lembaga Pengelola Investasi. Menurut Yasonna, peraturan pelaksana ini diharapkan akan menjadi ‘vaksin’ bagi lesunya perekonomian Indonesia.

"Kami berharap UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksananya menjadi vaksin untuk memulihkan perekonomian nasional yang lesu selama setahun terakhir sebagai akibat pandemi," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya