Transformasi Digital Berjalan Cepat, UMKM Diharapkan Tak Ketinggalan

Ilustrasi UMKM ketika memulai usaha.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto, menilai transformasi digital yang tengah berjalan di Indonesia merupakan sebuah langkah untuk menjawab tantangan dan tuntutan sejarah agar Indonesia tidak menjadi negara tertinggal. Salah satu upaya transformasi digital yang dilakukan pemerintah adalah pembangunan infrastruktur digital berupa jaringan internet hingga ke seluruh pelosok negeri.

Video Toyota Calya Terjebak di Lumpur, Ada Cara Aman untuk Lolos

Media sosial sudah menjadi tempat berkumpulnya aktivitas masyarakat secara digital. Oleh karenanya kita mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui media digital, seperti UMKM,” kata Henry dalam sebuah diskusi virtual, dikutip pada Jumat, 19 Maret 2021.

Henry menuturkan ketika digitalisasi terjadi maka akan terjadi perubahan yang signifikan dalam kehidupan masyarakat. Saat ini, lanjut dia, sekitar 73,3 persen pengguna internet atau 196,71 juta warga Indonesia menggunakan internet.

Video Anak Kecil Mengendarai Sepeda Motor, Ada Risiko Hukumnya

Aplikasi online digunakan untuk kegiatan sehari-hari seperti belajar, bekerja, konsultasi kesehatan, naik 443 persen. “Transformasi digital berjalan cepat di Indonesia. Makanya di ASEAN, Indonesia merupakan negeri terbesar ekonomi digitalnya," katanya.

Baca juga: Pemerintah Beberkan Strategi Baru Pulihkan Ekonomi Sektor UMKM

Akibat Rem Mendadak, Pengendara Motor Tabrak Pikap hingga Terjungkal

Dia berharap jangan sampai market place digital menggeser UMKM. Oleh karena itu, dibutuhkan regulasi yang lengkap, kuat dan tegas sekaligus serta pentingnya kesiapan sumber daya manusia yang cerdas dan adaptif.

"Jangan sampai bangsa kita hanya jadi penonton dan hanya jadi pasar," ujar Henry.

Sementara itu, Tenaga Ahli Kominfo, Lathifa Al Anshori, menegaskan pemerintah berupaya agar transformasi digital bukan hanya bentuk fisik dari infrastruktur digital tapi juga tentang bagaimana teknologi bisa menjadi peningkatan kapasitas masyarakat secara inklusif dan humanis.

“Inklusi digital menyasar pada kelompok yang rentan seperti perempuan yang memiliki usaha UMKM, korban kekerasan disabilitas dan generasi Z yang galau. Inklusi digital harus jalan beriringan dengan pemulihan ekonomi, di mana keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia menjadi acuannya,” kata Lathifa.

Lathifa menyampaikan saat ini sebanyak 3.248.775 UMKM telah pindah ke ruang digital berkat “Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia”.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya