Kelompok Tani Senang Pemerintah Kucurkan KUR Pertanian

Ilustrasi lahan pertanian.
Sumber :

VIVA – Alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pertanian meningkat pada tahun 2021. Jika tahun 2020 target alokasi KUR sebesar Rp50 triliun, maka di tahun 2021 menjadi 70 triliun. Alokasi dana tersebut menyasar para pelaku usaha di bidang pertanian, baik pelaku usaha kelompok maupun perorangan.

BI Catat Penyaluran Kredit Baru Kuartal I-2024 Tumbuh Positif, Ada Tapinya

Manfaat dari program KUR sektor pertanian tersebut langsung oleh para Kelompok Tani (Poktan) yang merasa terbantukan oleh program KUR tersebut, salah satunya Mas'udi, perwakilan dari Poktan Rowo Makmur, di Desa Kedungharjo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Menurutnya, Program KUR sangat membantu petani terutama dalam mendapatkan modal ketika mau menggarap proses lahanya. "KUR bisa meringankan beban petani karena bunganya.  Keuntungan petani dalam KUR ini mendapatkan pinjaman dengan syarat yang mudah dan bunga yang diberikan ringan," katanya pada Kamis, 25 Maret 2021.

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 344,2 Triliun

Ia berharap, KUR di sektor pertanian itu direalisasikan tanpa syarat yang sulit. "Dipermudah lagi syarat-syaratnya kalo bisa dalam peminjaman KUR tanpa ada jaminan, seperti sertifikat tanah, SPT pajak bumi dan bangunan," ujar Mas'udi.

Selain itu, Mas'udi, berharap sosialisasi yang masif oleh pemerintah diharapkan jemput bola ke masyarakat, untuk melakukan penawaran dan mempercepat penyerapan program tersebut kepada petani.

BRI Cetak Laba Rp 15,98 Triliun di Kuartal I-2024, Penyaluran Kredit Tembus Rp 1.308 Triliun

"Biasanya dalam pengajuan KUR datang secara langsung ke Bank  biasanya banyak, dan juga mengantri panjang. Alternatifnya adalah bagaimana pelayananya lebih cepat, seperti pelayanan jemput bola atau didatangi bagi petani yang ingin mengajukan KUR," katanya.

Hal yang sama disampaikan Ramadhan Arif Yuwono, perwakilan dari Poktan Tani Makmur di Dusun Plalangan, Desa Plosowahyu, Kecamatan/Kabupaten Lamongan. Ia mengaku ikut merasakan maanfaat yang positif dari program KUR sektor pertanian karena karena meringankan permodalan di awal waktu petani lagi musim tanam atau tabur benih.

"Keuntungannya untuk mencari modal itu biar tidak susah, pembayarannya setelah masa panen dan manfaatnya juga banyak bagi para petani," ujar Arif.

Ia berharap agar kelompok tani atau masyarakat yang membutuhkan khususnya di Lamongan dapat merasakan dan merealisasikan program KUR tersebut, karena manfaatnya sangat membantu para petani.

"Pendapat kami semoga bisa terealisasi dan terlaksana dilapangan, di Lamongan khususnya. Kalau nilai tergantung kebutuhan dan kemampuan kita untuk mencicilnya," katanya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan mengatakan bahwa sektor pertanian atau usaha pertanian didorong untuk memanfaatkan fasilitas KUR. Kementan terus mendorong pemanfaatan KUR untuk pengembangan pertanian.

Dari data yang diperoleh pada tahun 2020 pengembalian dana pinjaman KUR di sektor pertanian cukup sehat bagi sektor perbankan, pasalnya nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR.

Syahrul mengatakan tujuan KUR, di antaranya untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya