Rupiah Dibayangi Tekanan Akibat Kenaikan Kasus COVID-19 Global

Rupiah Melemah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih memiliki potensi untuk mengalami tekanan pada perdagangan hari ini, akibat adanya kekhawatiran pasar terhadap naiknya kasus baru harian COVID-19 secara global.

Nilai Tukar Rupiah Melemah Bikin Harga Motor Yamaha Ikut Naik?

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor, kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp14.464 per Kamis 25 Maret 2021. Posisi rupiah itu tercatat melemah 9 poin dari kurs sebelumnya, yang berada di level Rp14.455 pada perdagangan Rabu 24 Maret 2021.

Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.456 per dolar AS. Posisi itu melemah 31 poin atau 0,22 persen, dari level penutupan perdagangan kemarin di posisi Rp14.425 per dolar AS.

Rupiah Melemah Tertekan Fed Tunda Pangkas Suku Bunga hingga Konflik Timteng Memanas

Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra menjelaskan, rupiah mungkin bisa melemah terhadap dolar AS hari ini, karena kekhawatiran pasar terhadap naiknya kasus baru harian COVID-19 secara global dan keyakinan terhadap pemulihan ekonomi AS.

"Sejak kemarin, kekhawatiran pasar terhadap naiknya kasus baru harian COVID-19 global, seperti yang terjadi di Eropa, India, Brasil dll, telah menekan harga aset berisiko seperti indeks saham dan nilai tukar emerging markets," kata Ariston saat dihubungi VIVA, Kamis 25 Maret 2021.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Ariston menilai, para pelaku pasar merasa khawatir pemulihan ekonomi global akan terhambat, sehingga mendorong mereka untuk beralih ke aset aman dolar AS.

Sementara, Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, dan Menkeu AS, Janet Yellen, dalam dengar pendapat di Senat AS menunjukkan keyakinannya terhadap pemulihan ekonomi AS. Di mana, ekspektasi ini dinilai juga ikut mendorong penguatan dolar AS. 

Di sisi lain, tekanan terhadap rupiah dari yield obligasi pemerintah AS berkurang, karena yield AS tenor 10 tahun terkoreksi selama tiga hari terakhir.

"Ini bisa membantu menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini. Potensi pergerakan USD-IDR hari ini di kisaran 14.400-14.460," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya