PLN Klaim Suplai Listrik 47.144 Rumah Tangga di NTT Telah Pulih

Petugas PLN saat melakukan pemulihan jaringan listrik usai banjir bandang NTT.
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA – Perusahan Listrik Negara (PLN) mencatat 10 persen atau 47.144 rumah tangga dari total 465.343 rumah tangga terdampak di Nusa Tengga Timur kini telah menikmati aliran listrik usai pemadaman total akibat siklon tropis yang menerjang wilayah tersebut.

Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih US$47,49 Juta Kuartal I-2024

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko mengatakan hingga Senin 5 April 2021 pukul 24.00 WITA pihaknya telah memulihkan 359 gardu listrik yang sebelumnya terdampak badai.

“Saat ini penormalan di jalur utama dari pembangkit listrik menjadi prioritas kami," kata Agustinus Jatmiko dalam keterangannya, Selasa, 6 April 2021. 

Anggota DPR Soroti Tragedi Warga Bubarkan Mahasiswa Katolik saat Ibadah Doa Rosario di Tangsel

Adapun untuk aliran listrik yang sudah menyala, lanjut dia, terletak di daerah BTN Kolhua, sebagian Oebufu, Oepoi, sebagian Cak Doko, Telkom Kandaptrapton, dan Telkom Public Service.

"Selebihnya akan bertahap menyala sesudah pembersihan pohon tumbang dan perbaikan," tambahnya.

Punya Sejarah Dengan PAN, Airin Harap Kembali Didukung Pilgub Banten

Badai siklon tropis Seroja, lanjut Agustinus, telah menyebabkan 2.410 gardu yang tersebar di Kupang, Flores Bagian Barat, Flores Bagian Timur, dan Sumba padam.

Kondisi wilayah yang porak poranda akibat terjangan badai menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur kelistrikan, sehingga menyebabkan proses pemulihan jaringan listrik membutuhkan waktu cukup lama.

Merujuk data PLN, dari 2.410 gardu distribusi listrik yang terdampak badai, saat ini menyisakan 2.051 gardu yang masih padam dengan pelanggan mencapai 418.199 rumah tangga belum dapat menikmati aliran listrik.

Perseroan memastikan akan segera melakukan pemulihan aliran listrik ketika banjir telah surut atau kondisi jaringan telah dipastikan aman.

Adapun untuk daerah yang masih terdapat genangan banjir, demi keselamatan warga, PLN belum dapat menyalakan aliran listrik agar tidak ada warga yang tersengat listrik.

PLN mengimbau warga agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan ketika musim hujan dan saat terjadi banjir.

Apabila air mulai masuk ke rumah, warga secara mandiri dapat mematikan listrik dari Mini Circuit Breaker (MCB) pada kWh meter, lalu menghubungi petugas PLN.

“Kami mohon doa dan dukungan kepada semua masyarakat NTT yang telah bersabar atas gangguan listrik akibat badai ini, mudah-mudahan kami dapat segera menormalkan semua kelistrikan,” ungkap Agustinus. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya