Luhut Dorong Proyek Kereta Gantung di Kota Batu Terwujud

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Marves.

VIVA - Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mendorong pembangunan kereta gantung di Kota Batu, Jawa Timur, segera direalisasikan. Proyek pembangunan ini ditaksir membutuhkan anggaran Rp470 miliar.

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

"Kita akan coba jalankan. Kebutuhannya Rp470 miliar. Saya kira angka itu tidak terlalu besar, ini bisa dilakukan," kata Luhut saat berkunjung di Kota Batu, Senin, 26 April 2021.

Luhut mengatakan pemerintah pusat akan memfasilitasi proyek strategis ini. Dia juga sudah mendengarkan paparan langsung dari Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, soal kereta gantung ini.

Soal Utang Rafaksi Minyak Goreng ke Pengusaha, Kemendag: Mudah-mudahan Mei Selesai

Kereta gantung ini akan melewati titik wisata favorit di Kota Batu. Harapanya, kereta gantung mampu mendongkrak tingkat kunjungan pariwisata di kawasan Malang Raya.

"Saya kira pemerintah akan fasilitasi dan insya Allah ini akan kita kerjakan. Kereta gantung ini akan kita bantu follow up tadi sudah sampai desa Jeru itu ada beberapa fase. Nanti kebutuhannya akan dihitung," ujar Luhut.

Proyek Kereta Cepat Dilanjutkan Sampai Surabaya, Luhut Bentuk Tim Percepatan dengan China

Baca juga: Menko Luhut: RI Belanja Barang Luar Negeri Bisa Rp1.300 T Per Tahun

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan Pemkot sedang mempersiapkan dokumen agar mendapatkan persetujuan pembangunan kereta gantung. Di antaranya, penyusunan dokumen studi kelayakan.

Pendetailan biaya investasi atas trase kereta gantung yang telah ditetapkan, hingga penyusunan dokumen kualifikasi dan surat rekomendasi dari Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).

"Ada 12 titik lokasi yang direncanakan masuk dalam trase kereta gantung. Mulai Jatim Park 2, Gangsiran Puthuk, Jatim Park 3, Kusuma Wisata Agro, Pos Pendakian Panderman, Selecta hingga Coban Talun. Kereta gantung saat ini masih on-progress karena kami masih harus menyelesaikan berbagai dokumen hukum untuk bisa membangunnya," tutur Dewanti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya