- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menguat 1 poin atau 0,02 persen di level 6.071 pada pembukaan perdagangan Selasa 8 Juni 2021.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk kembali bergerak tertahan hingga melemah pada perdagangan hari ini.
"Investor terfokus pada pergerakan yang cenderung bervariasi di Asia dan aksi tunggu terhadap data cadangan devisa Indonesia," kata Lanjar dalam riset hariannya, Selasa 8 Juni 2021.
Baca juga: Sindiran UAS soal Haji hingga Beda Garuda Indonesia dan Thai Airways
Secara global, investor terus mempertimbangkan risiko inflasi dan dampak potensial dari pajak perusahaan. Data inflasi yang bangkit kembali telah memicu perdebatan tentang kapan The Federal Reserve akan mulai mengurangi stimulus, dan investor tetap mencoba untuk mencapai keseimbangan antara mempersiapkan suku bunga yang lebih tinggi.
"Secara sentimen, investor akan terfokus pada data cadangan devisa Indonesia dan aktivitas perdagangan ekspor impor di AS," ujar Lanjar.
Secara teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi setelah pada pekan lalu membentuk pola candlestick bearish harami yang potensi pulled back resistance dan upper bollinger bands.
Indikator Stochastic dan RSI bergerak pada zona overbought dengan potensi dead-cross, dan Indikator MACD bergerak pada kondisi overvalue dengan divergence negatif dengan histogram memberikan sinyal koreksi.
"Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi kembali bergerak tertahan hingga melemah dengan support resistance 6.026-6.084," ujarnya.
Selain itu, Lanjar juga memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni BIRD, LSIP, MEDC, MNCN, MIKA, PWON.
