Jokowi Minta Sri Mulyani Tambah Anggaran Paket Obat dan Vitamin Gratis

Presiden Jokowi saat membuka Munas Kadin di Kendari.
Sumber :
  • Youtube Setpres

VIVA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial dan obat-obatan gratis kepada masyarakat. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat di tengah kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  atau PPKM Darurat.

Hasto Sebut Banyak Pengurus PDIP Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

"Saya minta jangan sampai terlambat, baik itu PKH (Program Keluarga Harapan), baik itu BLT (Bantuan Langsung Tunai) Desa, baik itu Bantuan Sosial Tunai (BST). Jangan ada yang terlambat dan yang paling penting lagi adalah bantuan beras, bantuan sembako. Minggu ini harus keluar, percepat, betul-betul ini dipercepat," kata Jokowi, dalam keterangannya, Sabtu, 17 Juli 2021.

Jokowi meminta, kepada Kementerian Sosial dan Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk tidak ragu dalam menyalurkan bantuan sosial secepatnya kepada masyarakat. Presiden meminta keduanya segera berkoordinasi dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait prosedur penyalurannya. 

Gibran Bantah Presiden Jokowi Gabung Golkar

"Saya minta Kepala Bulog dan utamanya Mensos jangan ragu-ragu. Karena prinsipnya adalah yang paling penting ini kita enggak mencuri, enggak mengambil, dan prosedurnya tolong didampingi BPKP," ujarnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Optimalkan Bisnis Kargo, Inaca: Langkah yang Tepat

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Selanjutnya, ia juga mengapresiasi pendistribusian bantuan vitamin dan obat-obatan gratis yang telah dimulai sejak 15 Juli 2021 lalu. Bantuan obat-obatan ini dikhususkan untuk masyarakat yang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala dan sedang menjalankan isolasi mandiri (Isoman). 

"Termasuk dalam hal ini, pemberian obat-obatan gratis. Obat, suplemen, vitamin gratis pada rakyat, ini sangat diapresiasi," lanjut Jokowi.

Namun, Jokowi menilai 600 ribu paket obat-obatan, yang disalurkan 300 ribu dalam dua tahap, dirasa masih kurang. Untuk itu, Presiden meminta Kementerian Keuangan untuk menambah anggaran, guna meningkatkan jumlah ketersediaan paket bantuan vitamin dan obat-obatan untuk masyarakat sebanyak lebih dari dua juta paket bantuan.

"Saya minta Ibu menteri keuangan ini disiapkan. Paling tidak di atas dua juta paket, kan enggak mahal," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya